Kakek menelpon Husni, seperti yang kukatakan tadi, untuk mendapatkan bukti pembayaran cicilan mobilnya.Lalu juga menawarkan untuk mencari rumah kontrakan.
"Husni mau, Mbah Kung , carikan rumah kontrakan.---Oh, iya, Firman akan memutar rekaman nya waktu mediasi, ayo kita dengarkan, Ning, tunggu," jemari kakek masih lincah ketak ketik keyboard ponselnya.Â
Lah---kudu pake speaker pula.
Terdengar suara perempuan,
---semua barang atas namaku, berarti menjadi milikku!
---tapi uangnya dari hasil kerjaku, semua gajiku kamu minta, aku mau berangkat kerja setiap hari harus minta kamu seperti anak SD yang minta uang saku kepada ibunya!
---aku juga bekerja dan punya gaji.
--iya tapi gajimu cuma sepertiga dari gajiku.
---pokoknya semua barang ku minta, juga mobil.
--apa?--ooh..jadi begitu ya, kamu dulu menjebakku ternyata untuk pemorotan ini? aku menyesal menikah denganmu!
"Astaghfirullah hal adziiim!"