Hari Minggu. Jam 09.00 tepat aku sudah duduk manis di kantor redaksi majalah Najwa. Acara berlangsung sangat meriah. Bertaburan hadiah. Sesi foto bersama Najwa pun menjadi rebutan.
Ia kelihatan sangat ramah dan menyenangkan. Persis seperti sketsa wajahnya di profil media sosialnya.
Selesai acara kusapa wajah manis berkerudung merah marun itu.
"Assalamu'alaikum Najwa, aku Hanum!" kataku antusias.
"Wa'alaikumsalam, aku Najwa salam kenal!" sahutnya ramah dan sopan.
Aku tertegun. Kok, dia tidak mengenaliku sama sekali ya. Seperti baru kenal. Padahal kami dekat sekali di dunia maya. Wajahku di profil cukup jelas untuk dikenali.
Sambil makan, kuamati dia. Tiba-tiba gadis cantik di sebelahku nyeletuk.
"Yang itu Najwa, Mbak, ikon baru majalah ini"
Ooh ... dia ikon? Berarti Najwa yang di fesbuk bukan dia? Mungkin salah seorang redaksi. Kuedarkan pandangan ke sekeliling ruangan berharap Najwa-ku segera muncul dan menyapa.
Sampai akhir acara, ia tak muncul juga. Aku pun pulang sambil menelan rasa kecewa yang demikian pahit.
Sampai rumah kunyalakan komputer. Segera kutumpahkan kekesalanku pada Najwa. Ternyata ia sudah mengirim pesan terlebih dahulu.
"Hanuuum ... sorry dory strowberry ye. Aku nggak bisa nemuin kamu tadi. Maklum tugasku banyak banget. Lain kali kita janjian di tempat lain. Aku yang traktir, janji!!"