Larisa makin menangis dalam kesedihan dan kekecewaannya. Sungguh ini pelajaran berharga baginya. Beruntungnya Larisa memiliki tabungan dan jaminan sosial asuransi pekerjaannya. Untuk waktu yang singkat masih bisa menjadi harapan. Sampai ia menemukan pekerjaan baru. Namun rasa kecewa dan sedih akibat di khianati itu seperti penyakit yang sulit di obati.
"Ya udah nangis aja biar kamu lega. Terus terang secara pribadi aku mulai menjauhi Rena bukan karena ia sedang terlilit masalah Risa. Tapi karena di depan aku sama Caca dia masih membicarakan mu dan berkomentar negatif tentang mu. Aku belum mau cerita sama kamu karena aku pikir dia tidak akan bertindak sejauh ini padamu." ucap Miya
"Sahabat itu bukan yang selalu ada untukmu. Namun saat kamu butuh ia ada. Tidak apa Larisa. Ayo! Semangat lagi. Aku bantu kamu mencarikan pekerjaan baru ya." Ucap Caca menyemangati.
Larisa tidak menyangka bahwa yang ia anggap teman biasa begitu menyemangati ia. Sementara Rena, ia pergi entah kemana. Larisa enggan mengemis pekerjaan dengan mendatangi kantor atau rumah Rena. Teman dan keluarganya menasihati agar merelakan itu semua.
Sedekat apapun kita dengan seseorang. Tidak ada yang bisa menjanjikan. Jangan patahkan hati kita sendiri dengan banyak ucapan manis manusia lain. Percaya pada diri sendiri adalah hal yang utama.
Bekasi 2 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H