Larisa bercerita semua keresahannya. Rena mendengarkan sambil sesekali diisi dengan candaan untuk mengurangi kekakuan diantara mereka.
"Ya udahlah resign aja. Kerjamu bagus tapi minus penghargaan buat apa? Ikut aku sini. Kerja santai dan seru. Aku rekomendasiin kamu langsung ke atasan ku. Jabatan mu bisa lebih tinggi lagi disini. Gaji mu juga pasti naik" Rena menawarkan pendapat yang berbeda.
Tawaran Rena membuat Larisa berpikir untuk mengambil posisi disana. Ya tempat kerja dengan gaji dan lingkungan yang baik yang Larisa butuhkan saat ini. Namun sebelumnya ia akan bercerita dengan Miya dan Caca keesokan harinya.
"Ca,Miya,Sepertinya aku jadi resign deh. Aku udah kasih surat lamaran kerja ku ke Rena. Dia nawarin aku kerja di kantornya sekarang. Gajinya dan jabatannya juga naik." Ucap Larisa
Caca dan Miya saling bertatap.
"Gini Risa,kamu udah denger cerita Wisnu belum?" Tanya Miya
"Belum" Jawab Larisa dengan cepat
"Ini kamu jangan cerita lagi ya sama Rena. Aku cerita ini karena aku tidak mau bikin kamu susah dengan resign dari kantor ini. Masalah atasan kita itu mestinya jangan terlalu menjadi beban buatmu. Mereka begitu karna kondisi kita dan divisi kita memang sedang dalam tekanan manajemen." Ucap Caca serius
"Wisnu pernah coba minta carikan pekerjaan baru sama Rena. Dia hubungi Rena dan ditawarkan pasti masuk ke perusahaan tempat Rena bekerja. Di iming-imingi sama seperti mu. Bahkan sampai Wisnu izin bolos rapat untuk bisa datang ke Psikotes. Kebetulan ternyata kakaknya Wisnu punya temen yang bekerja di sana. Dan kebetulannya lagi ternyata adalah atasan langsung dari Rena. Itu Wisnu ketahui justru setelah dapet info bahwa Wisnu belum bisa diterima bekerja disana." Sambung Caca
"Iya bener,parahnya lagi. Itu semua sabotase Risa. Sebenernya tidak ada masalah Wisnu seharusnya lolos tapi Rena mempengaruhi atasannya tersebut untuk tidak menerima Wisnu. Saat di tanya alasannya apa katanya "Kerja Wisnu tidak baik dan bermuka dua" gitu Risa." Selah Miya
Larisa kembali berpikir keras. Masa iya sih Rena mau berbuat itu juga padaku? Ah rasanya ndak mungkin. Wisnu kan bukan sahabatnya sedangkan aku selalu support Rena apapun kondisinya. Tidak aku tidak meragukan Rena. Saat sedang berpikir kemudian muncul pesan dari Rena.