Mohon tunggu...
M. Safaruddin asri
M. Safaruddin asri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tenis meja is my hobby

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permintaan & Penawaran dalam Perspektif Ekonomi Islam

16 September 2023   18:00 Diperbarui: 18 September 2023   15:41 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul jurnal: Teori permintaan dan penawaran dalam ekonomi Islam

Volume II, no.3  Oktober 2017

Resume: M.Safaruddin Asri

PENDAHULUAN

 Dalam studi ekonomi mikro, perhatian tertuju pada perilaku individu dalam pengambilan keputusan ekonomi yang dapat memengaruhi harga di pasar. Dasar dari mekanisme pasar adalah interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Tetapi dalam pandangan ekonomi Islam, meskipun ada kesamaan dengan ekonomi konvensional, terdapat pembatasan-pembatasan berdasarkan hukum Islam untuk memastikan bahwa perilaku sesuai dengan syariah.

Pandangan ekonomi Islam menitikberatkan pada norma dan moral Islam sebagai prinsip yang membimbing tindakan ekonomi individu dan masyarakat. Ini mengakibatkan perbedaan dalam teori permintaan dan penawaran jika dibandingkan dengan ekonomi konvensional.

LANDASAN TEORI

Pengertian Permintaan

     Permintaanmengacu pada jumlah barang yang dibutuhkan dan dapat dibeli oleh pembeli di suatu pasar pada tingkat harga dan pendapatan tertentu. Prinsip dasar dalam ekonomi adalah Hukum Permintaan, yang menyatakan bahwa ketika harga suatu barang naik, jumlah permintaan untuk barang tersebut akan turun, dan sebaliknya, jika harga suatu barang turun, jumlah permintaan akan meningkat. Ini mengindikasikan adanya hubungan terbalik antara harga dan jumlah permintaan barang.

Hukum Permintaan

      Hukum Permintaan adalah prinsip ekonomi yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta. Dalam kata sederhana, ketika harga naik, permintaan turun, dan ketika harga turun, permintaan naik. Ini berarti semakin murah suatu barang, semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut, dan sebaliknya, semakin mahal suatu barang, permintaan akan lebih rendah.

Dari prinsip ini, dapat ditarik dua kesimpulan utama:

1. Ketika harga barang naik, pembeli cenderung mencari alternatif barang yang lebih terjangkau atau lebih murah.

2. Kenaikan harga mengurangi pendapatan riil konsumen, yang mendorong mereka untuk mengurangi pembelian, terutama barang yang mengalami kenaikan harga.

Konsep permintaan dalam Perspektif Ekonomi Islam 

     Konsep permintaan dalam Perspektif Ekonomi Islam fokus pada pemakaian dan konsumsi barang atau jasa yang halal. Islam membedakan antara yang halal dan yang haram. Dalam teori permintaan Islam, hanya barang yang halal yang dibahas. Ini merupakan perbedaan mendasar dengan ekonomi konvensional yang menganggap semua komoditi setara dan dapat dikonsumsi.

Prinsip utama dalam permintaan dalam ekonomi Islam adalah konsumsi barang yang halal dan baik (thoyyib). Islam melarang konsumsi barang yang haram, kecuali dalam keadaan darurat yang mengancam kesehatan individu. Selain itu, Islam mendorong individu untuk tidak berlebihan (ishrof) dan mengutamakan kebaikan (maslahah) dalam konsumsi

Pengertian penawaran

     Penawaran dalam ilmu ekonomi merujuk pada konsep yang menggambarkan jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat disediakan oleh produsen kepada konsumen pada suatu saat. Hukum penawaran menegaskan bahwa ketika harga suatu barang naik, jumlah yang dapat disediakan juga akan meningkat, dan sebaliknya, jika harga turun, jumlah yang ditawarkan akan berkurang. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara harga dan jumlah yang tersedia.

Teori penawaran digunakan untuk menjelaskan perilaku penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual. Perubahan dalam jumlah yang dapat ditawarkan dapat terjadi karena pergeseran kurva penawaran, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan dalam teknik produksi atau sumber daya yang digunakan oleh produsen.

Konsep Penawaran dalam Perspektif Ekonomi Islam:

     Dalam ekonomi Islam, konsep penawaran dilihat melalui prisma nilai-nilai dan norma moral Islam. Dasar dari konsep ini adalah keyakinan bahwa manusia, baik sebagai konsumen maupun produsen, harus mematuhi nilai-nilai seperti kesederhanaan (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).

Nilai-nilai Islam, seperti halal dan haram, memiliki dampak signifikan pada produk-produk dan transaksi dalam konteks ekonomi. Barang-barang atau transaksi yang berpotensi membahayakan individu atau masyarakat dilarang dalam pandangan ini, dengan penekanan pada pencarian hikmah di baliknya.

Dalam perspektif ekonomi Islam, norma moral mengatur keinginan manusia dan mengaitkannya dengan prinsip syariah. Ini memastikan bahwa semua barang dan jasa yang dihasilkan memiliki nilai syariah yang sesuai dan bermanfaat sesuai dengan tujuan syariah (maqoshidu syariah).

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Terhadap Suatu Barang

     Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran barang sangat penting dalam ekonomi, dan Ibnu Khaldun mengidentifikasi beberapa aspek kunci yang memengaruhi penawaran. Dalam konteks ini, faktor-faktor tersebut termasuk:

1.Permintaan dan Tingkat Keuntungan Relatif (Harga): Tingkat permintaan dan harga relatif memiliki pengaruh signifikan pada penawaran barang. Ketika harga tinggi, produsen cenderung menawarkan lebih banyak barang, karena keuntungan yang lebih besar dapat diperoleh. Sebaliknya, harga rendah dapat mengurangi penawaran.

2.Produktivitas Manusia: Produktivitas manusia, termasuk tenaga kerja, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki, berpengaruh pada penawaran. Produktivitas yang tinggi dapat meningkatkan penawaran dengan memungkinkan produksi lebih efisien.

Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran barang:

1.Biaya dan Teknologi: Biaya produksi, termasuk biaya tenaga kerja dan bahan baku, serta teknologi yang digunakan, berperan penting dalam menentukan penawaran barang. Teknologi baru dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan penawaran.

2.Jumlah Penjual: Jumlah penjual di pasar memengaruhi penawaran. Semakin banyak penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu, semakin tinggi penawaran barang.

3.Dugaan tentang Masa Depan: Perkiraan atau ekspektasi tentang perubahan harga di masa depan dapat mempengaruhi penawaran saat ini. Penjual yang mengantisipasi kenaikan harga mungkin mengurangi penawaran mereka, yang dapat berdampak pada harga pasar.

4.Kondisi Alam: Kondisi alam seperti banjir atau gempa bumi dapat mengurangi penawaran barang tertentu, terutama yang berasal dari pertanian. Peristiwa alam dapat membatasi ketersediaan barang.

Perbedaan Konsep Ekonomi Islam dengan Konvensional terhadap Teori Penawaran:.

Konsep penawaran dalam ekonomi Islam memiliki perbedaan yang mencolok dengan ekonomi konvensional, terutama dalam pandangan nilai dan norma moral Islam yang mendasarinya.

1. Konsep Penawaran dalam Ekonomi Konvensional: Dalam ekonomi konvensional, penawaran berkorelasi positif dengan harga, yang berarti bahwa semakin tinggi harga suatu produk, semakin besar insentif bagi produsen untuk meningkatkan produksinya dan menawarkannya kepada konsumen. Sebaliknya, harga rendah mengurangi insentif produksi. Biaya produksi, teknologi, jumlah penjual, dan perkiraan masa depan juga memengaruhi penawaran.

2. Konsep Penawaran dalam Ekonomi Islam: Dalam ekonomi Islam, nilai-nilai dan norma moral Islam memainkan peran sentral dalam menentukan penawaran. Nilai-nilai seperti kesederhanaan (zuhud) dan ekonomis (iqtishad) menjadi fokus. Norma moral Islam, seperti halal dan haram, mengatur produk-produk dan transaksi, dengan penekanan pada keamanan dan kemaslahatan. Lingkup produksi dan penawaran dalam ekonomi Islam lebih sempit karena adanya pembatasan yang ketat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Dalam ekonomi Islam, penawaran dipandu oleh nilai-nilai dan norma moral, memastikan bahwa produksi dan penawaran barang dan jasa sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini menciptakan perbedaan signifikan dalam pendekatan terhadap penawaran dibandingkan dengan ekonomi konvensional yang lebih didasarkan pada faktor-faktor seperti harga dan biaya produksi. Pemahaman tentang perbedaan ini adalah kunci dalam analisis ekonomi Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun