3.Dugaan tentang Masa Depan: Perkiraan atau ekspektasi tentang perubahan harga di masa depan dapat mempengaruhi penawaran saat ini. Penjual yang mengantisipasi kenaikan harga mungkin mengurangi penawaran mereka, yang dapat berdampak pada harga pasar.
4.Kondisi Alam: Kondisi alam seperti banjir atau gempa bumi dapat mengurangi penawaran barang tertentu, terutama yang berasal dari pertanian. Peristiwa alam dapat membatasi ketersediaan barang.
Perbedaan Konsep Ekonomi Islam dengan Konvensional terhadap Teori Penawaran:.
Konsep penawaran dalam ekonomi Islam memiliki perbedaan yang mencolok dengan ekonomi konvensional, terutama dalam pandangan nilai dan norma moral Islam yang mendasarinya.
1. Konsep Penawaran dalam Ekonomi Konvensional: Dalam ekonomi konvensional, penawaran berkorelasi positif dengan harga, yang berarti bahwa semakin tinggi harga suatu produk, semakin besar insentif bagi produsen untuk meningkatkan produksinya dan menawarkannya kepada konsumen. Sebaliknya, harga rendah mengurangi insentif produksi. Biaya produksi, teknologi, jumlah penjual, dan perkiraan masa depan juga memengaruhi penawaran.
2. Konsep Penawaran dalam Ekonomi Islam: Dalam ekonomi Islam, nilai-nilai dan norma moral Islam memainkan peran sentral dalam menentukan penawaran. Nilai-nilai seperti kesederhanaan (zuhud) dan ekonomis (iqtishad) menjadi fokus. Norma moral Islam, seperti halal dan haram, mengatur produk-produk dan transaksi, dengan penekanan pada keamanan dan kemaslahatan. Lingkup produksi dan penawaran dalam ekonomi Islam lebih sempit karena adanya pembatasan yang ketat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Dalam ekonomi Islam, penawaran dipandu oleh nilai-nilai dan norma moral, memastikan bahwa produksi dan penawaran barang dan jasa sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini menciptakan perbedaan signifikan dalam pendekatan terhadap penawaran dibandingkan dengan ekonomi konvensional yang lebih didasarkan pada faktor-faktor seperti harga dan biaya produksi. Pemahaman tentang perbedaan ini adalah kunci dalam analisis ekonomi Islam.