Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Aku, Ellen dan Hantu itu

15 Maret 2016   23:15 Diperbarui: 16 Maret 2016   04:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lha? Darto gimana? Katanya kamu janjian sama Darto!" Tanya Gavin kebingungan sambil melihat kedua gadis itu sudah duduk di sofa.

"Aku kasihan liat kamu. Makanya aku datang, tuh muka kamu pucat banget, pasti ketakutan setiap hari..." Kata Ellen santai.

"Wah... Kamu baik banget sama aku..." Gavin terharu.

"Ssssstttt... Aku lihat... Dan... Dan... Dan dia berbicara... OMG, Aku jadi ketakutan juga nih..." Kata Ellen yang berubah menjadi pucat pasi.

"Apa?" Gavin segera berlari dan berdiri di belaka sofa.

"Ih... Kalian berdua bikin aku takut." Widi merapatkan badannya ke Ellen.

Ellen terlihat mengangguk-angguk kepala, dan tatapan matanya antusias. Seolah-olah dia sedang diwawancarai oleh seseorang dan sesorang itu adalah hantu perempuan yang bernama Raisa.

"Makasih sudah datang. seandainya aja Gavin punya keebihan kayak kamu bisa lihat dan bicara sama hantu, pasti aku makin betah di sini..." kata hantu itu dingin sambil menyibakkan poninya yang berantakan menunjukkan biji matanya yang hampir copot.

"Tapi dia takut sama kamu. Dunia kalian berbeda..."  kata Ellen menjelaskan.

"Huft! kamu ga tau sich jatuh cinta pada pandangan pertama semenjak dia datang ke sini... Sebenarnya aku dulu sering mangkal di lobby, tapi pertama kali aku liat dia langsung ngekor sampai ke kamar ini..." kata hantu itu tertunduk malu.

"Jadi kamu naksir dia?" Ellen sedikit mengernyitkan dahi. Gavin menepuk jidat sendiri, dia mondar-mandir di belakang sofa seperti setrikaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun