"Huft... Apaan A'a?? Jangan A'a lah.... Gak biasa dengarnya...." Kata Laura menggeleng dengan wajah kebingungan.
"Ahahah... jadi apa dong???" Tanya Sahlan.
"Mmmm.... Abang aja... Itu cukup..." Kata Laura tersenyum manis.
"Haha... romantic... biarpun sedikit kampungan juga.. Hahaha.... Abang" Sahlan tertawa sambil memegangi perutnya.
"Ih, abang..." Goda Laura.
"Heheh... Abang Adek yah... Hahahaha!!!!" Tawa Sahlan lagi.
"Ho-oh... Tuhan abang sama Tuhan adek sayang sama hubungan kita ini. Hehe.. Iya khan?" Laura memasang mimik wajah seperti anak-anak yang lagi dapat es krim.
"Hihi... adek-abang lucu yah..."
"Heee..." Laura membuka cincin yang ada di jemarinya dan melemparkannya ke luar jendela membuat Sahlan kebingungan.
"Kok dibuang???"
"Itu khan punya si Romeo... Dan aku ga pacaran lagi sama dia. Jadi untuk apa aku simpan-simpan itu. Biarlah! Aku mau melupakan dia. Selamanya!" Kata Laura.