"Ih, Laura mulai daritadi diam aja. Kok jadi kayak musuhan sich?"
"Musuhan apa??" Tanya Laura sambil menyeruput Orange Juicenya.
"Yah... Kamu sich diam-diam..." Kata Sahlan sambil menggigit-gigit sedotannya.
"Aku lagi sariawan." Kata Laura membuang pandangannya kearah luar jendela.
"Oh...." Sahlan sudah kehabisan kata-kata akhirnya dia memilih diam saja sambil memain-mainkan Handphone-nya. Ada sampai 10 menit mereka diam tanpa suara. Dan pada akhirnya Laura yang memecahkan keheningan itu.
"Lan, kenapa kamu bisa suka sama aku?" Tanya Laura membuat Sahlan sedikit terkejut.
"Akhirnya kamu ngomong juga." Kata Sahlan. "Aku suka sama kamu karena kamu itu lain dari perempuan lain. Kamu itu dewasa, pintar bergaya, dan cantik pula. Aku suka dengan perempuan seperti itu. Kamu menarik perhatian aku sejak awal bertatapan. Sebelum kamu berpacaran dengan Romeo aku sering memperhatikan kamu."
"Oh ya?"
"Iya... Kalo kamu masih ingat kita bertubrukan di depan kampus. Hihihi.... Dan lebih lucunya lagi waktu kamu menjerit-jerit gak jelas dikamar mandi cowo.... Hahahahah!!!" Tawa Sahlan membahana. Laura tersipu malu.
"Itu sich pengalaman paling memalukan untuk aku..." Laura menunduk.
"Lucu banget.. Muka kamu merah.. Hahaha" Sahlan geleng-geleng kepala.