Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Peri di Kota Asing

2 Januari 2012   17:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:25 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325522929150363874

"Wow!!!" Pepih takjub begitu melihat awan putih muncul di langit diikuti sinar mentari yang menyilaukan. Beberapa rakyat memeluk Pepih sebagai tanda terimakasih. Pepih memandangi lemari yang tadi hanya berdiam diri.

"Hei! Kau tidak ikut bahagia???" Kata Pepih sambil menyikut lemari itu, tetapi... Braaakkk!!! Lemari itu jatuh lalu rusak. Pepih terkejut kemudian mengambil sebuah boneka yang ada di tangan seorang anak kecil.

"Hei!!!" Katanya sambil meletakkan boneka itu di telinganya berharap denyut jantungnya kedengaran. Padahal sudah berhenti.

"Kasihan kalian..."

Beberapa hari kemudian, Pepih tetap pada kedudukannya karena berhasil menunjukkan kesuksesannya kepada atasannya. Bahkan berita miliknya tentang kota asing tersebar ke seluruh negeri. Pepih bukan saja sudah menjadi wartawan yang sukses melainkan menjadi penyelamat kota asing itu. Namun Pepih bukanlah Pepih yang berisi Peri Dimitri. Peri Dimitri kini sudah kembali ke negeri peri tepatnya di lembah bunga sebagai penjaga bunga-bunga. Peri kebaikan dan Dimitri tersenyum saat melihat di cermin ajaib ada bayangan para rakyat di kota asing itu sedang menanam pohon kembali. Dan keluarga Pepih sudah hidup dengan tentram tanpa ancaman dipecat.

"Kau berhasil..." kata Peri kebaikan pada Dimitri...

***Tamat***

Imajinasi liarnya berdasarkan dari sini, saya hanya buat alurnya saja... Hihihi... :)

Gambar hanyalah ilustrasi sebenarnya itu gambar Abandoned City & Commune of Oradour, France sumber dari Kaskus.us

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun