Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Peri di Kota Asing

2 Januari 2012   17:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:25 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa???"

"Hahahahahaha... Kasihan kamu Pepih..." Tawa seseorang yang ada di depannya. Pepih kebingungan tak mengenalinya padahal itu adalah saingannya di kantor. Ya, yang di dalam tubuh Pepih sekarang khan sebenarnya bukan Pepih melainkan Dimitri sang peri.

"Terimakasih atas bantuannya yach..." ALfredo mengedipkan mata sambil menunjukkan kamera dan notes kecil milik Pepih.

"Itu punyaku!!!" Kata Pepih marah-marah.

Alfredo berjalan kearah sepeda motornya dan menyalakan mesin lalu berlalu tanpa Pepih melakukan tindakan sedikitpun. Lemari geleng-geleng kepala.

"Bukan saja kau tidak bisa menyelamatkan kota kami tetapi kau juga tidak bisa menyelamatkan pekerjaan Pepih." Kata lemari lalu berlalu sambil menutup pintu. Pepih berjalan dan mengetok pintu itu berulang-ulang namun tidak dibukakan bahkan pintu marah.

"Hei! Sakit tau!!!"

Pepih berjalan gontai meninggalkan rumah walikota, beberapa manusia berserakan di halaman itu seperti melakukan unjuk rasa. Manusia-manusia itu memandang sinis pada Pepih, Pepih hanya tertunduk malu karena dia tidak lebih seperti pecundang jadinya. Dia mengalah dan terduduk di bawah salah satu pohon.

"Ah, masakkan aku mengalah?" Pepih tercenung sesaat.

Tiba-tiba muncul Peri kebaikan di depan matanya membuat Pepih sontak kaget. Peri kebaikan hanya tersenyum ramah sepertinya dia tidak marah lagi namun Pepih ketakutan dan bersujud di kaki peri kebaikan.

"Kumohon berikan aku sedikit kekuatan peri untuk menyelamatkan kota ini dan menyelamatkan Pepih." Katanya. Peri kebaikan tak berbicara lalu tongkat ajaibnya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan lalu menyelimuti tubuh Pepih membuat Pepih serasa memiliki kekuatan kembali seperti Peri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun