Mohon tunggu...
Uli Nababan
Uli Nababan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian Tengah Semester

9 Oktober 2017   08:23 Diperbarui: 9 Oktober 2017   08:33 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sudah jarang masyarakat yang mencari informasi melalui koran atau televisi, kini masyarakat lebih sering melalui handphone, karena dirasa lebih praktis dan mudah. Hal ini sangat sesuai sekali dengan kalangan mahasiswa yang ingin semuannya serba praktis dan cepat. Pemberitaan informasi yang ada di media online isinnya juga beragam mulai dari pemberitaan mengenai politik,kesehatan,lifestyle,olahraga,dan lain-lain, hal ini dapat memberikan informasi yang lebih luas bagi kalangan mahasiswa, yang mana kebanyakan mahasiswa lebih  suka yng mudah,praktis dan cepat.

Iya, saya sekarang sudah jarang menonton televisi, apalagi baca koran, saya kalau   mau tau mengenai informasi apapun sekarang melalui handphone karena menurut saya lebih paktis saja. Sekarang juga semua informaasikan sudah banyak sekali di media online, dan kpanpun dan dimanapun dapat diakses.

(Wawancara dengan  Vincen Michael, Mahasiswa FISIP angkatan 2015 )

Ini artinya bahwa Mahasiswa kini lebih suka mengakses informasi melalui Hanphone ( Media Online) karena lebih mudah dan praktis diakses. Mahasiswa juga merasa Informasi yang ada di Media online sudah banyak dan juga beragam, jadi mereka dapat mendapatkan informasi sesuai dengan yang mereka inginkan.

"Peduli Lingkungan dengan aksi tolak Sedotan Plastik sekali pakai" ini merupakan pemberitaan online Liputan 6, yang dipublikasikan Mei 2017, Pemberitaan ini merupakan pemberitaan  mengenai Lifestyle yang bisa dikatakan masih baru, dan isi pemberitaannya juga berbeda dengan pemberitaan-pemberitaan lainnya,yang mana isinnya agar kita mau peduli dengan lingkungan dengan aksi tolak sedotan sekali pakai.

Saya baru tahu pemberitaan ini, mungkin karena pemberitaannyaa juga baru-baru ini kali ya, dan saya juga baru tau ada aksi  tentang tolak sedotan pelastik sekali pakai, karena yang saya tahu sebelumnnya adalah yang kantong pelastik,nah maknnya sekarang saya baru tahu ada pemberitaan ini , tolak sedotan pelastik sekali pakai. Mungkin masukan saya ini merupakan pemberitaan yang menarik mungkin media dapat menginformasikan informasi ini berulang kali bukan agarr banyak yang tau tentang pemberitaan ini.

(Wawancara dengan  Ayu Raulina Situmorang , Mahasiswa FISIP angkatan 2016 )

Maka artinnya bahwa mahasiswa masih kurang tau tentang pemberitaan online tentang peduli lingkungan dengan aksi tolak sedotan pelastik sekali pakai, yang mereka tau adalah mengenai tolak kantong pelastik

Seringnya Mahasiswa menggunakan sedotan plastik sekali pakai ketika membeli minuman, hal ini berhubungan dengan seringnnya mahasiswa, membeli minuman di luar. Maka perlunnya pengelolaan lingkungan hidup.

Iya saya saya sering banget make sedotan sehari bisa 3 sampai 4 seodotan,karena kan mahasiswa kalau beli makan di luar jadi kalau minum pasti aja dikasih sedotan, tapi kalau saya makan di kosan sih engga, tapi kan saya jarang banget makan di kosan lebih sering makan di luar.

(Wawancara dengan  Febrin Visia Irka Nawipa , Mahasiswa FISIP angkatan 2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun