Mohon tunggu...
Ulfah Rahman
Ulfah Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

whoever steps then he will arrive... slowly but surely!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkenalan dengan Perjalanan Darud Da'wah wal Irsyad

5 Februari 2022   02:32 Diperbarui: 5 Februari 2022   02:39 3368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulfah Rahman, Mahasiswa STAI DDI Pangkajenne Sidrap 2022

Dinamika DDI Pasca Wafatnya AG. H. Abdurrahman Ambo Dalle

Tanggal 29 November 1996 Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) mengalami peristiwa yang cukup mempengaruhi dinamika perkembangan organisasi. Anregurutta H Abdurrahman Ambo Dalle, Pendiri Utama DDI dan sentral figur, wafat setelah mengalami sakit karena usia tua. Menjelang wafatnya, (1993-1996) DDI sempat mengalami kegoncangan internal yang menyebabkan berada dalam status quo karena berkembangnya pandangan bahwa DDI hanya sebatas usia al Mukarram, dan pandangan lain berpendapat bahwa DDI sudah menjadi milik umat yang harus dipertahankan dan dikembangkanterus sebagai oleh generasi muda DDI sebagai suatu amanah.

Hal ini terjadi karena selama hidupnya, sejak berdirinya MAI mangkoso hingga lahirnya DDI, beliau sebagai tokoh sentral dan figure pengikat warga DDI. Kata dan sikapnya dijadikan rujukan dalam mengelola organisasi sampai ke tingkat yang paling rendah. Tidak mengherankan, karena sosok Anregurutta H. Abd. Rahman Ambo Dalle sudah begitu lekat dengan DDI, sesuai semboyan al Mukarram: "semua milik saya adalah milik DDI dan milik DDI bukanlah milik saya", sehingga semua pengelola madrasah dan pengurus DDI mulai dari tingkat Pengurus Besar hingga pengurus Ranting bersikap "Sami'na wa Ata'na" pun menjadi salah satu jati diri warga DDI.

Namun, pasca wafatnya AG.H. Abdurrahman Ambo Dalle belum ditemukan figur yang menyamai kharisma dan kapabilitas beliau dalam berbagai aspek. Ulama-Ulama DDI yangmerupakan baris kedua dari AG.H. Abdurrahman Ambo Dalle tinggal satu-dua orang. Itu pun usia dengan usia yang sudah sepuh sehingga kemampuan menjalankan organisasi pada level pengurus harian sangat terbatas. Menyadari fenomena itu, muncul keinginan dari kaum muda DDI untuk menata kembali organisasi dengan mencari format yang tepat. Di satu sisi DDI menjadi organisasi yang modern, namun di sisi lain tetap menampakkan jati diri DDI sebagai organisasi yang dibangun dan didirikan oleh kaum Ulama.

Perjalanan DDI tentu tidak hanya sampai pada wafatnya Anregurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle, meski perjalanan panjang sudah dilewati , namun perjalanan panjang lainnya akan tetap menanti untuk menantang generasi-generasi DDI selanjutnya untuk berjuang menghadapi perkembangan zaman di era milenial ini.

Adapun tujuan dari DDI yang tercantum dalam Anggaran Dasar Darud Da'wah wal Irsyad, Bab II, pasal 6 disebutkan:

"Organisasi ini didirikan dengan tujuan terbinanya individu muslim, beriman dan bertaqwa, berakhlakul karimah yang mengabdi dan mengamalkan usahanya fisabilillah, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhohi oleh Allah SWT."

Pasal tersebut memberikan penjelasan bahwa tujuan yang ingin diwujudkan Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) tidak lain adalah untuk terciptanya individu muslim yang memiliki komitmen kuat pada penegakan dan peningkatan keimanan kepada Allah SWT ., yang direfleksikan dalam sikap dan tindakan kepatuhan pada ajaran Islam yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW ., yaitu ajaran yang bersifat multi dimensional, universal, abadi dan fithri. Dikatakan multi dimensional karena ajarannya mencakup dimensi-dimensi yang menyangkut hubungan manusia dengan Khaliq-Nya (hablu minallah) dan hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesamanya, maupun dengan makhluk lainnya (hablu minannas). Tujuan atau visi ini terangkum dalam motto yang dianut oleh DDI, yakni: IMAN, ILMU dan AMAL SHALEH.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Darud Da'wah wal Irsyad, sebagaimana yang disebutkan dalam Anggaran dasar DDI Bab IV, pasal 8 menatapkan misi yang akan dilakukan sebagai hasil "dialog" antara tuntutan kebutuhan dari luar dan keinginan dari dalam DDI, meliputi:

  • Menyelenggarakan pendidikan dalam rangka mengembangkan kualitas masyarakat secara umum, serta memperdalam kajian/penelitian tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya menurut tuntunan ajaran Islam.
  • Mengusahakan terlaksananya ajaran Islam dalam masyarakat berdasarkan amar ma'ruf nahy munkar serta meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
  • Membina dan membimbing masyarakat ke aran perbaikan dan pemanfaatan potensi sumberdaya sehingga dapat didayagunakan secara efektif dan efesian sesuai dengan tuntunan Islam.
  • Menyelenggarakan komunikasi dan kerjasama dalam meningkatkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah.
  • Menyelenggarakan kegiatan dan usaha-usaha ekonomi sesuai dengan tuntunan Islam dan sejalan dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
  • Lain-lain kegiatan yang halal untuk dapat menunjang terwujudnya tujuan organisasi dalam arti yang seluasluasnya.

Cukup panjang bukan perjalanan DDI ini... namun dari sekian yang tertulis dalam artikel ini tentu masih banyak kisah-kisah perjalanan DDI lainnya yang belum kita ulik. Semoga kita bisa mendapat hikmah dari artikel ini yaa... Terima Kasih!

sumber: buku ke-DDI-an Sejarah dan pandangan atas isu-isu kontemporer

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun