Mohon tunggu...
Ulfa Arifah
Ulfa Arifah Mohon Tunggu... Guru - Konselor SMP

Halo. saya suka membaca dan menulis. Mari berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sakau HP

28 Agustus 2023   11:07 Diperbarui: 28 Agustus 2023   11:09 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, mereka menggunakan gadjet sebagai sarana kejahatan. Misalnya, nge-date sebelum melakukan seks bebas, transaksi narkoba, game on line yang menjurus kepada hal-hal negatif seperti terpancing untuk berkata kotor, kecanduan berat, dan menguras tabungan, bahkan sampai menyebabkan seseorang nekat mengambil hak orang lain (mencuri, memalak, dll). Pembullian lewat social media juga sering terjadi. Dampak psikologis akibat dari penganiayaan ini tidak bisa dianggap remeh. Bagi pelajar, penganiayaan jenis ini bisa menyebabkan anak takut atau malas berangkat sekolah, bahkan bisa menyebabkan bunuh diri.

Keempat, pemakaian gadget yang tidak bijak juga bisa membahayakan kesehatan seluruh organ tubuh dan psikis, bahkan menyebabkan kematian. Banyak sekali contoh yang bisa kita lihat di televisi, sosial media atau yang lebih real lingkungan sekitar kita. Contoh kasus misalnya anak usia SD yang terlalu lama bermain game sehingga kesehatan matanya terganggu, matanya terus berkedip dan tak tidak bisa berhenti. Atau anak-anak yang marah dan mengamuk tatkala gadjet mereka diambil. Kasus yang paling mengerikan adalah kematian karena mendengarkan musik atau bermain game dengan bantuan headset dalam keadaan HP di-charge, atau berbagai kasus selfi ekstrim yang berujung kecelakaan dan tidak tertolong. Mengalami gangguan tidur, pegal-pegal, mual, mata merah, dan gejala lainnya juga sering terjadi.

 Kelima, gadjet juga bisa menjadi perusak hubungan rumah tangga dan keluarga. Waktu keluarga yang sangat sedikit karena kesibukan kerja dan sekolah tergantikan dengan keegoisan masing-masing anggota keluarga. Mereka pelan-pelan saling membuat pembatas yang ahirnya sulit ditembus. Saat pasangan atau anak membutuhkan perhatian, mereka tidak mendapatkannya. Ahirnya jalan pintas yang merugikan diambilnya sebagai alternatif yang tidak aman. Pasangan mulai mencari perhatian dari orang lain (awal perselingkuhan), dan anak mulai mencari kebahagiaan dengan cara yang lain (bergabung dengan sebuah gank yang kegiatannya kurang bermanfaat). Bagi balita, ia akan tumbuh menjadi anak yang cengeng dan emosional, serta lebih dekat dengan pembantu.

Keenam, sulit tidur. Tidur dengan gadjet tetap online dan berada di dekat tempat tidur, bisa memancing pemiliknya untuk terus menggunakan alat tersebut meski sekedar untuk buka-buka sosial media, chat atau mendengarkan musik, sehingga mata yang tadinya sudah mengantuk mendadak terjaga lagi, dan ahirnya mengalami kesulitan tidur. Padahal selama tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan manusia ( Human growth Hormone / HGH ) dan melatonin. Fungsi kedua hormon ini berhubungan dengan kecantikan. Diantaranya untuk memperbaiki sel sel tubuh, pencegahan penuaan dini, dan peremajaan kembali jaringan-jaringan tubuh yang telah aus. Seseorang yang kurang tidur akan kelihatan lebih tua dari umur sebenarnya.

Berikutnya, gadjet bisa menjadi pemicu kegelisahan/kekhawatiran. Dewasa ini gawai semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Coba perhatikan, ketika seseorang lupa tidak membawa alat tersebut ke sekolah atau ke tempat kerja, bisa dipastikan mereka akan gelisah, seakan-akan mereka kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Ketiadaan gadjet di saku menimbulkan stress bagi penggunanya.

Tidak hanya remaja dan dewasa, ternyata anak-anak bahkan bayipun sudah terjangkit gadjet freak ini. Anak-anak yang setiap saat menunduk dengan gadjet di tangan mereka. Coba perhatikan, para balita yang ketika mereka terjaga dari tidurnya, maka kata-kata yang pertama keluar dari mulut mereka adalah gadjet. Mereka merengek-rengek meminta paksa, dan akan terus menjerit saat gadjet belum ada di tangan. Jiwa-jiwa yang masih murni harus teracuni oleh dampak negatif gadjet.

 

Kenali Penyebab

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab seseorang kecanduan gadjet. Di antaranya adalah :

Pola Asuh orang Tua

Menjadi orang tua itu tidak mudah. Saat seseorang menentukan untuk menjadi orang tua berarti ia harus siap dengan berbagai konsekuensinya. Anak adalah calon manusia dewasa yang pemeliharaannya dibutuhkan ilmu sehingga kelak anak-anak menjadi individu yang bermanfaat.  Orang tua di sini bukan hanya ayah dan ibu, namun termasuk juga guru dan orang dewasa lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun