Mohon tunggu...
ujung iriantowibowo
ujung iriantowibowo Mohon Tunggu... Sejarawan - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pembinaan Usia dini Sepak Bola Indonesia di Negeri Orang 1990-2019

14 Desember 2020   19:42 Diperbarui: 9 November 2021   21:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Baretti merupakan progam dari Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dimana program ini mengirimkan Timnas U-16 ketika itu untuk berkompetisi di Italia. 

Progam pelatihan yang dijalankan pada tahun 1995 hingga 1996 ini merupakan lanjutan progam dari program yang lama yakni Timnas Primavera bentukan PSSI sebelumnya. Saat itu, program tersebut digadang-gadang membentuk bakat-bakat muda pesepak bola Tanah Air demi mengisi kekuatan Timnas Indonesia dimasa mendatang. 

Akan tetapi, progam ini dihentikan dan tidak sesukses program yang lama yakni Primavera serta hanya segelintir pesepak bola Indonesia yang menjadi bintang lapangan hijau Tanah Air. Karir individu pemain hasil timnas bareti ini juga tak se masyhur dari timnas primavera yang mana para pemain dari hasil binaan program ini hanya dapat bermain di liga kasta nasional saja.

SAD Uruguay

Setelah kegagalan di era bareti Pssi tidak kapok dalam melakukan kerjasam dibidang pembinaan usia muda dengan mengirim talenta-talenta berbakat kenegeri orang  guna menimba ilmu. Ya SAD Uruguay merupakan program yang sama setelah kegagalan program pembinaan usia muda yang dilakukan di italia. Kali ini program pembinaan usia dini ini dilakukan di Uruguay. 

Pada program yang dilakukan di uruguay ini merupakan program terlama yang dilakukan oleh asosiasi sepakbola indonesia yakni PSSI dimana program ini dilakukan di tahun 2008 hingga 2012 Para pemain Indonesia yang mengikuti program ini tak hanya sekadar berlatih, melainkan juga ambil bagian di kompetisi junior Uruguay, yakni Quinta Division. namun dari banyaknya angkatan tim SAD hanya sedikit yang masih tetap kelihatan di level teratas sepakbola Indonesia. 

Mereka antara lain Rizky Pellu, Manahati Lestusen, Hansamu Yama Pranata, hingga Alfin Tuasalamony hal itu membuat prefektif bahwasanya programini dapat dikatakan gagal.

Garuda Select

Program ini dilakukan di indonesia dimana program ini dilakukan dengan kerjasama untuk pembinaan antara Pssi dan juga premierligue atau liga Inggris program ini sendiri berjalan pada tahun 2018 hinga 2019 yang mana program ini dirasa paling efektif ketika para pemain mengkuti sutu turnamen cara bertanding mereka memilikipeningkatan dan ber kompe tisi. Tim ini sendiri dalam pemilihan dilakukan secara seleksi langsung oleh pelatih yang hadir dari Inggris denis wish. 

Selain itu kebanyakan pemain yang terpilih merupakan pemain hasil dari tim nasional yang habis berprestasi di kanca internasional kisaran umur dibawah U-17 bersama Indrasafri. 24 Pemain yang lolos dalam sekuad grauda Select ini yakni Ahludz Dzikri Fikri (Persib Bandung), Risky Muhammad Sudirman (Persija Jakarta), Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya Surabaya), Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi (Barito Putera), Kartika Vedhayanto Putra (PPLP Jawa Tengah), Liba Valentino (Perseru Serui), Mochamad Yudha Febrian (Barito Putera), Muhammad Reza Fauzan (Tanpa klub), Komang Teguh Trisnanda (Diklat Ragunan), Fadilah Nur Rahman (Diklat Ragunan), Vito Rendy Candra (Persebaya Surabaya), Muhammad Salman Alfarid (Diklat Ragunan), Brylian Negiehta Dwiki Aldama (Persebaya Surabaya), David Maulana (Barito Putera), Sandi Arta Samosir (PSMS Medan), Alif Jaelani (Barito Putera), Andre Oktaviansyah (PS Tira), Braif Fatari (Tanpa Klub),Mochammad Supriadi (Diklat Ragunan), Yadi Mulyadi (Persib Bandung), Muhammad Fajar Fathur Rachman (Persib Bandung), Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri (Barito Putera), Sultan Zico (Persija Jakarta), Amanar Abdillah (Persib Bandung).

Secara prestasi timnas indonesia setelah dilakukanya program- program diatas memang tidak begitu banyak dapat dilihat hal itu bisa menjadi patokan dalam penilaian kesuksesan kerjasama internasional di bidang olahraga ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun