Mungkin anda bisa menghimpun secara lebih banyak lagi persoalannya dan kita bisa membahasnya bersama
Contoh 1 ; Apakah sains bisa menentukan alam semesta terbatas atau tidak ?
Nah kita tahu bahwa hingga saat ini sains belum memiliki alat yang bisa menemukan batas alam,maka persoalan apakah semesta terbatas atau tidak terpaksa terpaksa harus diselesaikan dengan bantuan logika.Dan saya sudah bikin artikel bahas persoalan tsb tapi beberapa lawan debat anehnya ada yang tetep minta bukti empiris batas alam.Ia belum faham kalau penggunaan logika dilakukan itu ketika input indera sudah tidak lagi bisa masuk.
Ketika metode empiris buntu ya logika harus di mainkan.Ini berlaku utamanya ketika orang bertemu dengan persoalan metafisika tapi dalam sains pun fenomena serupa itu terjadi sekaligus menunjukkan bukti keterbatasan sains
2.Mengapa sains menemukan prinsip ketakpastian dalam dunia kuantum
Ya yang pertama yang kita harus memahami adalah "kenapa sains bisa memastikan atau mengukur sesuatu dengan pengukuran serba pasti dan terukur" (?)
Pertama tentu ketika sesuatu itu dapat diamati secara obyektif-bisa diluar atau tanpa keterlibatan subyektifitas sang pengamat,dan kedua,bila batasan dari obyek atau atribut yang melekat pada obyek yang di amati dapat ditentukan secara akurat-terukur.
Sampai level kuantum sebenarnya kondisi demikian masih ditemukan,buktinya orang bisa mengelola partikel atau element kuantum menjadi teknologi digital atau AI.Karena teknologi bisa dibuat bila element yang membentuknya dapat di ukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur
Tapi ujung terdalam dari dunia kuantum bukanlah obyek yang serba bisa diamati- diukur dan di pastikan.Melihat realitas materi di level kuantum seperti melihat gradasi warna dari hitam ke putih dan batasnya bukan sesuatu yang bisa diamati secara kasat mata.Di dunia kuantum kita seperti melihat gradasi warna abu abu lalu gradasi tersebut menghilang kedalam putih
Jadi kalau menilai pake logika ; disini kita bisa menemukan batas sains dalam mengukur obyek.Obyek bisa di ukur dan dipastikan hasil pengukurannya bila obyek nya dapat diamati dan di ketahui seluruh atribut yang membatasinya semisal volume nya,massanya,verakannya dlsb yang orang sains lebih tahu
Sedang di dunia kuantum pengamatan sudah mulai blur hingga subyektifitas sang pengamat bisa ikut terlibat dan atribut yang melekat pada obyekpun sudah tidak bisa serba dipastikan,sebagai contoh dualisme partikel-gelombang ketika kita mengamati cahaya,Atau superposisi kuantum yang tidak tetap-permanen pada satu posisi