Karena dengan bermain logika kita akan mengetahui lebih banyak tentang sains diluar dari prinsip serta metode formal nya
Contoh ; Mengapa sih dalam dunia sains itu ada kategori ; asumsi,hipotesa-dugaan sementara,prediksi,teori serta penjelasan teoritis ? Kenapa tidak semua obyek yang dikelola atau dibahas oleh sains  dibuktikan secara empiris,Dan penjelasannya full empiris-berdasar pengamatan empiris,bukankah visi misi sains adalah mencari kebenaran empiris ?
Dan wajar kalau ekspetasi publik terhadap sains itu selalu kebenaran empiris,Karena sains adalah alat yang dipandang bisa di andalkan untuk itu
Tapi mengapa sains tidak selalu bisa meng empiriskan atau membuktikan atau menjelaskan secara empiris seluruh obyek yang dibahasnya ? Nah disini logika kita akan mulai bermain
Logika nya adalah ; Karena sains berhadapan dengan obyek yang beraneka ragam,ada obyek yang bisa di amati secara langsung secara empiris bahkan dibawa ke lab dan ada obyek yang tersembunyi yang tidak bisa diamati secara langsung secara empiris.Dengan istilah lain ; Ada obyek mudah dan obyek sulit.
Maka itu lahir istilah asumsi,hipotesa, prediksi,teori,penjelasan teoritis itu karena sains tidak selalu berhadapan dengan obyek mudah dalam artian full dapat diamati secara empiris.Semua kategori istilah yang saya sebut itu adalah cara sains menyikapi sesuatu yang tidak dapat diamati full-sepenuhnya secara empiris atau bahkan tidak bisa diamati sama sekali (tersembunyi)
Contoh ; ketika sains berupaya membahas asal usul alam serta asal usul makhluk maka bisa disebut sains berhadapan dengan obyek yang tidak mudah karena obyek aslinya tidak dapat diamati,Maka lahir gagasan teoritis yang kita kenal "teori asal usul alam" serta "teori asal usul makhluk".
Kenapa dilabeli "teori asal usul" dan bukan "fakta asal usul" ? Karena sains membahas persoalan itu bukan berdasar pengamatan langsung atas obyek asli. Sains mencari bahan bahan untuk menyusun teori tsb hanya dari yang masih dapat ditemukan saat ini maka lahir misal teori bigbang atau teori evolusi.Ingat dan catat bahwa hadirnya teori teori (asal usul) tsb adalah karena fakta orisinil masa silam nya TIDAK ADA YANG TAHU
Bandingkan misal bila bahasan asal usul alam serta makhluk itu berdasar pengamatan langsung secara empiris maka yang akan ada adalah "fakta asal usul alam" atau "fakta asal usul makhluk".Tapi tak ada saksi yang bisa melihat awal mula alam serta awal mula keberadaan makhluk,maka manusia saat ini hanya bisa berupaya membuat dugaan melalui penjelasan teoritis.Jadi makna "teori" dalam kasus ini adalah upaya manusia membuat dugaan-BUKAN MENJELASKAN FAKTUALNYA,karena penjelasan faktual mesti berdasar kesaksian atas obyek utama yang dibahas
Terus bagaimana dengan orang orang yang sudah menganggap teori evolusi asal usul makhluk seolah sebagai "fakta" atau "penggambaran faktual" (dan tak terima kalau dianggap upaya membuat dugaan) ? Itu artinya mereka tak faham latar belakang kenapa gagasan tsb dilabeli "teori"-bukan "fakta".
Kalau masih dilabeli "teori" maka setidaknya orang tetap harus membuat jarak dengan kategori "fakta"-tak boleh di paralelkan.Walau telah dibuat langkah langkah ilmiah yang sangat ketat dalam pembentukan suatu teori tapi jarak tersebut mesti tetap dijaga,karena melenyapkannya itu melanggar aturan ilmiah.Soal jarak itu kelak menebal, menipis atau menghilang maka itu akan mengikuti perkembangan