Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sains bicara psikologi,berpotensi pseudosains ?

7 Januari 2025   22:01 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

APA ITU (SUBSTANSI) "PSEUDOSAINS" ?

Istilah "pseudo sains" mungkin lebih sering di fahami sebagai label untuk praktek tertentu yang tidak saintifik tapi klaim "berdasar sains",Atau dijadikan alat untuk menghantam fihak tertentu termasuk di group debat.Istilah itu sering dipakai oleh fihak yang seolah mereka itu pemegang hak paten prinsip sains dan punya hak mutlak untuk melabeli fihak lain yang tidak memakai prinsip sains.

Tapi mungkin masih ada yang belum faham makna yang sesungguhnya dari istilah "pseudosains" diluar dari seringnya dijadikan "alat politik" fihak tertentu di group debat

Istilah itu sering di sematkan misal pada praktek klenik,paranormal atau hal berbau mistik,Tapi sebenarnya siapapun bisa melakukan praktek pseudosains termasuk orang yang sering bicara sains atau sering klaim "berdasar sains"

Untuk memahami apa itu pseudosains sarat utamanya tentu mesti faham dulu prinsip dasar-metode ilmiah yang formal yang biasa di praktekkan dalam dunia sains.Nah yang tidak sesuai dengan yang biasa di praktekkan secara ilmiah oleh metode sains tapi klaim berdasar sains tersebut boleh dicurigai berpotensi pseudosains

Nah kita tahu bahwa eksistensi-praktek sains itu dasarnya memakai metode empiris atau prinsip empirisme sebagai acuan-parameter utamanya (karena visi misi sains adalah kebenaran empiris), Maka artinya ; siapapun yang ingin diakui berdasar sains mesti memakai prinsip serta metode empiris tersebut.Jangan sampai metode nya berdasar rasionalisme atau kepercayaan,atau klenik dlsb. tapi maunya diakui berdasar sains

Jadi sesuatu yang penjelasannya tidak empiris,tidak serba pasti dan terukur sesuai metode formal sains TAPI ingin di akui "berdasar sains" maka substansinya itu boleh di curigai berpotensi pseudosains

Praktek pseudosains ini patut dicurigai mudah terjadi ketika orang bahas obyek-persoalan yang substansinya bukan materi-obyeknya tidak berkarater materi,APAPUN dan temasuk ketika bicara soal kejiwaan tapi selalu mengatas namakan sains sedang kita tahu jiwa bukanlah obyek fisik-materi dan tidak berkarakter materi-jiwa tidak bisa dijelaskan misal memakai konstruksi hukum fisika maupun ilmu kimia atau biologi

Maka siapapun yang memproklamirkan bahwa jiwa harus full di rekonstruksi secara sains-dan tak mau terima penjelasan dari arah lain maka mesti di awasi langkah langkah atau rumusannya ; Apakah masih berdasar prinsip dan metode sains atau sudah keluar dari cara sains tersebut ?

Apakah penjelasannya empiris-memakai metode saintifik murni dan bukan hanya teoritis,hipotesis dan spekulatif ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun