APA BEDA SAINS DENGAN METAFISIKA
APA BEDA INDERA DENGAN AKAL
APA BEDA EMPIRISME DENGAN RASIONALISME
Manusia memiliki akal,cara berpikir akal di istilahkan sebagai "logika" dengan ciri khas ; tertata, sistematis,matematis.Dan cara berpikir akal yang tertata tersebut menghasilkan konsep ilmu logika.Logis artinya sesuai dengan cara berpikir akal
Ini beda dengan indera,karakter kerja indera tidak memerlukan karakter akali karena indera menangkap apa adanya sesuai kenyataan empiris
Nah cara berpikir logika akal yang karakternya khas ; tertata-sistematis itu biasa digunakan manusia untuk mengelaborasi beragam persoalan apakah itu dalam sains,filsafat maupun agama.Karena prinsip akal dalam berpikir itu bukan semata mencari kebenaran empiris tapi mencari pemahaman akal atau memahami sesuatu berdasar cara berpikir akal
Prinsip-filosofi yang menggunakan cara berpikir akal sebagai acuan-parameter kebenaran disebut "rasionalisme",Sedang prinsip yang menggunakan tangkapan indera disebut "empirisme".Prinsip empirisme digunakan sebagai prinsip sains fisika sedang prinsip rasionalisme banyak digunakan ketika membedah persoalan persoalan metafisika termasuk agama wahyu
Jadi tujuan penggunaan akal dalam sains fisika dengan dalam metafisika serta agama berbeda.Dalam sains penggunaan akal tunduk pada prinsip empirisme yang menjadi visi misi sains, Sedang dalam metafisika-termasuk agama penggunaan akal-logika BUKAN UNTUK MENCARI PEMBUKTIAN EMPIRIS tapi untuk mencari pemahaman akal
Dalam sains fungsi akal itu alat bantu fungsi indera sebaliknya dlm metafisika indera alat bantu fungsi akal
Contoh ; konsep ketuhanan,konsep pengadilan akhirat dlm metafisika agama itu bukan untuk dibuktikan secara empiris tapi untuk difahami secara logika dengan melalui keterampilan cara berpikir akal
Konsep ilmu logika dalam filsafat visi misi nya bukan untuk mencari kebenaran empiris seperti visi misi sains tapi untuk menyelesaikan beragam persoalan dengan rumusan yang sesuai dengan cara berpikir akal yang tertata-terstruktur
Jadi sangat keliru kalau bicara akal,bicara logika tapi yang dipersoalkan selalu bukti dan pembuktian empiris karena karakter akal beda dengan indera
Salah besar kalau ikut bicara metafisika termasuk soal ketuhanan tapi acuan- parameternya prinsip empirisme yang diberlakukan dalam sains.Karakter orang seperti itu seperti tidak faham perbedaan sains fisika dengan metafisika dan juga seperti tak faham apa itu akal,bagaimana akal bekerja serta apa itu ilmu logika