APAKAH BERPIKIR ITU AKTIFITAS MATERIAL ?
Setidaknya begitulah pandangan materialist karena mereka tak percaya adanya unsur immaterial dalam diri manusia,Maka seluruh aktifitas manusia baik yang nampak maupun abstrak dipandang sebagai bersifat material, Berkebalikan dengan pandangan agama yang memandangnya sebagai aktifitas ruhaniah
Masalahnya adalah bahwa yang namanya gerak,aktifitas atau dinamika material itu memiliki ciri,karakter,hukum,mekanisme,organisasi,system, yang biasanya sains yang menggambarkan atau mengelolanya. Bahkan saat ini dengan bantuan alat teknologi canggih sains sudah bisa mengamati gerak materi level partikel elementer-sub atomik,sudah bisa menggambarkan dimensi kuantum walau tidak bisa serba memastikan.Sudah bisa mengelola teknologi AI maupun internet yang memakai sarana element abstrak seperti paket kuanta,gelombang elektromagnetik,sinyal WI FI,sinar X,dll
Itu semua membuat materialist semakin pede klaim aktifitas kejiwaan sebagai aktifitas material dengan harapan sains bisa menjelaskan sebagaimana sains mengelola element element abstrak yang saya sebut diatas
Sekarang bagaimana bisa sesuatu di klaim "aktifitas material" tapi sains tidak bisa menjelaskannya ? Bagaimana bisa klaim aktifitas material tapi tidak bisa dijelaskan secara prinsip ilmu fisika, kimiawi maupun biologis ?
Selama ini upaya sains mengamati dan menjelaskan manusia ibarat baru berenang di permkaan laut tapi tak bisa menyelam ke dasar lautan karena alatnya tidak ada
Neurosains mungkin bisa memetakan system saraf,bisa menjelaskan fungsi bagian bagian saraf tertentu,bahkan alat bisa mencitrakan gambar saraf terhalus,Tapi pikiran apa yang berlalu lalang didalam saraf maka tak ada alat  yang bisa membacanya
fMRI dapat menangkap adanya sinyal yang diduga berasal dari aktifitas berpikir di otak tapi apa yang dipikirkan serta kemana arah berpikir maka alat tak bisa mengetahui
Jadi bila ingin tahu apakah berpikir itu aktifitas material atau bukan ya bandingkan saja dengan cara sains dalam mempresentasikan mekanika kuantum,AI sampai pencitraan yang dapat diperoleh misal melalui mikroskop elektron, dlsb. obyek obyek abstrak yang bisa dan biasa dikelola sains,Bila upaya menjelaskan berpikir itu tidak setara,tidak se level atau tidak sebagaimana sains mengelola element obyek obyek abstrak tersebut maka mengapa tetep memaksa menyebut berpikir sebagai "aktifitas material" dan menolak pandangan fihak lain yang menyebutnya aktifitas ruhaniah ?
Karena mesti di ingat bahwa aktifitas berpikir pada manusia itu melibatkan banyak element yang tidak bisa dilacak oleh alat sains,contoh seperti imajinasi,akal budi,kalbu-nurani, emosi-nafsu,intuisi,khayalan sampai mimpi,Keberadaan semua itu bukan hasil pelacakan alat sains tapi di ungkapkan berdasar atau memakai metode kesadaran diri
Dengan kesadaran diri kita faham bahwa semua itu ada dan alat medis di rumah sakit misal itu tak bisa melacak atau mengelola nya dan karenanya bukan dipandang ranah ilmu kedokteran.Maka para dokter maupun ahli saraf yang profesional menerima kalau semua di kategori ranah psikologis atau ruhaniah
Terus mengapa memaksa semua unsur ruhaniah itu sebagai "produk dan aktifitas material" tapi sains,neurosains sampai paramedis tak bisa mengelolanya ?
Jadi klaim dualisme materi-non materi,ruhani-jasmani,jiwa-raga di zaman era teknologi canggih ini bukan klaim kosong tanpa bukti,justru itu dibuktikan bukan oleh kemampuan sains tapi oleh ketidakmampuan sains
Intinya,disebut aktifitas ruhaniah itu karena berpikir memang tak bisa dijelaskan full secara sains,Kalau fMRI,BCI bisa menangkap sinyal aktifitas otak itu jangan dianggap membaca jalan pikiran tapi menangkap efek fisik dari adanya kegiatan berpikir.Ibarat menangkap gelombang air efek adanya gerak makhluk laut tapi makhluk apa serta aktifitasnya bagaimana maka itu tak bisa diamati dari permukaan.
Demikian pula seluruh presentasi perihal teknologi AI itu tak bisa di se levelkan dengan aktifitas berpikir yang adalah dipicu oleh kesadaran dan bukan hasil rekayasa programmer
Intinya sebuah klaim dalam sains atau bila mengatas namakan sains ya konsekuensinya mesti bisa dijelaskan seperti sebagaimana sains mengelolanya,Dan bila tidak bisa ya jangan sembarang mengatas namakan sains,Katakanlah misal berdasar logika atau kepercayaan
Nah pernyataan "pikiran produk otak" atau "berpikir adalah aktifitas material otak" itu kepercayaan materialist atau suatu yang bisa dibuktikan secara sans ?
Kita akan selalu amati argumentasi atau kontra argument dari fihak materialist
.........
Argumentasi saya bukan berdasar klaim semata,Ini juga diperkuat fakta bahwa sampai saat ini penjelasan psikologi,penjelasan ruhaniah-spiritual itu masih ada dan itu yang diterima dan dipakai secara umum karena persoalan psikologi,kesadaran diri kapan sains telah bisa menggantikan,Kapan sains mengumumkan hasil observasi komplet sains atas jiwa ?
Yang sering teriak pikiran itu aktifitas material-aktifitas bio kimiawi otak-manusia makhluk material itu sebenarnya orang ber faham materialist-bukan para saintis yang biasa bekerja di laboratorium,bukan pula paramedis profesional
...........
MENGAPA MANUSIA TAK BISA KEMBALI KE MASA LALU ATAU LONCAT KE MASA DEPAN ?
Apa makna "terikat hukum fisika" ?
Dalam film fiksi ilmiah ada konsep mesin waktu yang bisa membuat manusia kembali ke masa silam atau meloncat ke masa depan,Tapi dalam kenyataan itu adalah suatu yang mustahil,betapapun majunya sains,Mengapa ?
Karena fisik manusia itu mengikuti hukum fisika,dikonstruks hukum fisika,ada dalam ruang lingkup hukum fisika.Dan salah satu prinsip hukum fisika menyatakan bahwa gerak materi alam itu adalah kedepan- tidak mundur ke belakang, Dan itu dicirikan dari kehidupan manusia di dunia yang selalu bergerak ke depan seperti peradaban ilmu, demikian pula perubahan fisik mulai bayi hingga tua
Lalu apa dalam diri manusia yang eksistensinya otonom-bebas dalam artian tidak terikat oleh konstruksi-mekanisme hukum fisika baku ?
Jawabnya adalah eksistensi jiwa dan pikiran yang ada didalamnya,Maka pikiran memiliki potensi bisa berimajinasi atau berkhayal  secara bebas walau imajinasinya melawan hukum fisika seperti film film fiksi ilmiah,Mengapa bisa demikian ?
Itu karena jiwa-pikiran adalah non materi-tidak terikat secara mekanis dengan mekanisme hukum fisika yang mengkonstruks dunia materi,Kalau ia materi maka ia akan paralel dengan gerak materi
Maka ada kasus tubuh bisa tua tapi pikiran bisa masih seperti anak muda,Atau tubuhnya muda tapi cara berpikirnya sudah dewasa,Atau wajah fisiknya manis dan cantik tapi jiwa-pikirannya sadis dan kejam,Atau wajaf fisiknya sangar tapi jiwanya lembut dst.Itulah fisik tidak selalu paralel dengan jiwa,bisa lain fisik-lain jiwa
Fisik bisa tetap tak berubah-mengikuti hukum fisika seperti tua dan sakit tapi pikiran bisa berubah ubah misal pindah agama,mengalami pertobatan,dari teis jadi ateis atau sebaliknya,dlsb. Dan ini sudah diluar konstruksi hukum fisika dan TIDAK BISA DIJELASKAN MELALUI REL ILMU FISIKA,Maka penjelasannya beralih pada penjelasan diluar ilmu fisika seperti ilmu psikologi atau penjelasan via agama
Itulah fenomena ekistensi jiwa dan raga selalu berbeda karakteristiknya,satu dapat dijelaskan secara ilmu fisika dan satu tidak bisa,mka menyebut atau berteori "pikiran produk materi" dalam kasus manusia itu sulit diterima dan difahami,Karena kalau produ materi ya sejauh apapun sains bisa menjelaskannya
Materi itu se halus apapun ia terikat konstruksi hukum fisika,walau dalam dimensi kuantum kita mengenal prinsip ketakpastian (karena fenomena nya sulit diukur) tapi jangan beranggapan dimensi kuantum adalah suatu yang sudah diluar konstruksi hukum fisika,Karena bila dimensi kuantum bersifat "bebas" atau ada diluar konstruksi hukum fisika maka mekanisme hukum alam dan hukum fisika yang mengkonstruks dunia nampak akan bisa berantakan.Maka fundament dasar bagi terbentuknya hukum fisika materi padat-dunia nampak sebenarnya dibentuk mulai dari dimensi kuantum
Lalu kenapa ada "utopia ilmiah" bahwa sains melalui neurosains bisa menjelaskan segalanya tentang jiwa dan pikiran hanya melalui pengamatan atas saraf nya ? Mengapa tidak mengatakan atau mengakui bahwa sudah ada hal yang sudah diluar ranah sains ?
Mengapa sulit mengakui ada unsur non materi dan keukeuh berpandangan kalau "semua dalam diri manusia adalah materi" Â tapi mereka tak bisa menjelaskan fenomena alam pikiran secara konstruksi hukum fisika
Saking sulitnya mnjelaskan manusia full secara materi maka ateis pun kadang menyinggung peran non materi seperti unsur pengalaman,memori,pendidikan,nilai nilai,budaya,karakter jiwa dlsb
Memang semua fenomena tsb.memakai sarana material tapi substansinya bukan lagi gerak material.Siapa yang bisa me materialkan nilai,jiwa seni,keyakinan, karakter jiwa dlsb atau menjelaskannya secara-dengan prinsip hukum fisika-ilmu dunia materi ?
..............
SAINS BISA MENJELASKAN CARA KERJA OTAK,APAKAH SEKALIGUS JUGA BAGAIMANA KERJA PIKIRAN ?
Oke,siapapun yang memproklamirkan pernyataan "sains bisa menjelaskan cara kerja otak (dan pikiran dibalik otak)" maka konsekuensinya ia harus bisa menjelaskan seluruh fenomena berpikir serta beragam fenomena psikologis-keruhanian murni dengan penjelasan sains (!)-Tak boleh bercampur aduk misal dengan penjelasan psikologis yang tidak bisa dijelaskan secara prinsip hukum fisika.Itu bila orang menganggap bahwa cara kerja otak paralel dengan cara kerja pikiran
Karena otak dan pikiran adalah 2 hal berbeda,satu unsur materi-dan satu non materi.Sehingga bila ada yang bicara otak mesti dianalisa apakah juga terkait pikirannya atau murni cuma bicara materi otak ?
Kalau klaimnya "penjelasan sains" tapi narasinya bercampur aduk dengan penjelasan psikologis-sosiologis-hal non material diluar ruang lingkup fisika itu bisa terindikasi pseudosains
Ingat, sains itu institusi yang menggumuli obyek dunia fisik-materi serta seluruh element yang terikat secara mekanis dengan hukum fisika dunia materi,semisal energi,gelombang elektromagnetik,sinyal dlsb.Semua ada dalam ruang lingkup hukum fisika.
Fahami secara detail mekanisme hukum fisika mulai level makrokosmos hingga ke level mikroskopis-dari benda alam terbesar hingga partikel elementer terhalus,mulai dari planet planet hingga materi level kuantum, Bahkan hingga ke level AI maka anda akan faham jejaring matrix hukum fisika universal.Nah setelah faham jejaring hukum fisika di alam semesta maka anda akan tahu APA YANG DILUAR HUKUM FISIKA.
Ini penting ketika anda harus mempelajari manusia,Ketika anda mempelajari manusia maka anda akan menemukan jejaring hukum fisika tersebut yaitu ketika anda mengelaborasi unsur fisik nya, Hukum fisika dalam tubuh manusia tersebut akan direduksi sebagai mekanisme biologis,termasuk kedalamnya mekanisme kimiawi
Nah ketika anda mempelajari unsur jiwa-pikirannya,Apakah itu masih masuk ruang lingkup hukum fisika tubuh atau mekanisme biologis ? Apa cirinya bila masih masuk dan apa cirinya bila sudah diluar ruang lingkup hukum fisika
Materialis bikin teori "pikiran produk otak" (otak=materi),artinya jiwa-pikiran non materi atau otonom dari tubuh materi dianggap tidak ada dan jiwa-pikiran dianggap ekpressi-pancaran dunia materi-tidak bergerak diluar mekanisme hukum fisika materi
Nah,Apakah gerak jiwa,pikiran,intuisi, mimpi,hayalan,imajinasi dapat dijelaskan secara prinsip hukum fisika ? Kalau tidak bisa lalu mengapa di klaim produk materi ?
Kemana arah berpikir itu tak ada kaitan substansial dengan mekanisme hukum fisika yang bergerak dalam tubuh atau dengan mekanisme system saraf,Dalam arti tidak dikendalikan oleh keduanya tapi dikendali oleh unsur jiwa yang non materi-oleh hasrat dan keinginan jiwa nya.
Orang menjadi teis atau ateis,moderat atau konservatif tak ada hubungan substansial dengan mekanisme biologis tubuh atau dengan mekanisme hukum fisika yang berjalan dalam tubuh karena itu digerakkan oleh jiwa yang otonom dari mekanisme biologis tubuh
Karena yang namanya produk materi itu ia mesti masih ada dalam ruang lingkup hukum fisika dan artinya produk material itu akan bersifat material juga seperti induk yang memproduknya
Sekarang eksistensi gerak pikiran,Apakah full masih bisa dijelaskan secara atau dalam ruang lingkup hukum fisika-kimiawi ? Apa penjelasan fisika dari fenomena kemunafikan,kebahagiaan,cinta kasih sayang,keyakinan dlsb.Kalau sudah berhadapan dengan tema seperti ini biasanya materialis malah ikut memakai penjelasan psikologis-sosiologis yang sudah diluar ruang lingkup hukum fisika ?
Kalau faktanya tidak bisa full dijelaskan secara prinsip dan metode hukum fisika-kimiawi lalu mengapa klaim jiwa-pikiran adalah produk materi lalu klaim tidak ada non materi dalam jiwa manusia ? Kalau tak bisa menjawab secara ilmiah maka itu bisa terindikasi memiliki kepentingan ideologis dibalik teori teori yang ikut memakai label "neurosains".
Karena neurosains sejatinya adalah ilmu tentang system saraf dan BUKAN ILMU TENTANG PIKIRAN.Saraf dan pikiran itu 2 hal berbeda, Jalannya pikiran di dunia sadar biologis memang memakai in frastruktur fisik system saraf tapi geraknya tidak bisa diketahui melalui pengamatan atas saraf
Jadi neurosains itu ketika bicara fungsi neuron selama masih terbukti secara empiris ia masih ranah sains tapi ketika neurosains dijadikan alat-cover oleh  materialist untuk mengekpresikan pandangan materislist nya maka banyak deskripsi yang sudah pseudo-mengklaim sains tapi tidak bisa menjelaskannya full dalam ruang lingkup hukum fisika.
Mereka-materialist memakai cover neurosains sebenarnya bukan untuk memperlihatkan jiwa bisa dibuktikan secara empiris-sesuai visi misi sains (mencari kebenaran empiris) tapi hanya bertujuan ingin mematahkan pandangan klasik bahwa manusia terdiri dari jiwa dan raga,materi-non materi seperti pandangan agama wahyu
Karena cara kerja otak itu akan dikaitkan dengan aktifitas pikiran-kegiatan berpikir dan beragam fenomena psikologis lain.Dan ini berbeda dengan penjelasan sains ketika menjelaskan cara kerja hormon,jantung,darah,alat vital dlsb semua bagian dari materi tubuh manusia
Ketika sains menjelaskan cara kerja hormon,jantung,alat kelamin,darah dlsb maka penjelasannya murni bersifat biologis-berdasar ilmu biologi atau ilmu kedokteran walau pengaruh dari pikiran-hal psikologis pasti ada misal pada detak jantung,kerja hormon,reaksi alat kelamin dlsb tapi intinya tetap penjelasan biologis
Nah ketika ilmu biologi menjelaskan aktifitas hormon,jantung,darah dlsb unsur tubuh tentu itu tidak akan dihubungkan misal dengan pandangan ideologis, filosofis,keyakinan agama seseorang karena itu tltidak saling mempengaruhi. Dengan kata lain apa yang ada serta bergerak dalam alam pikiran manusia itu otonom dari gerak biologis tubuhnya
Beda dengan penjelasan tentang "cara kerja otak" itu akan berkaitan atau dikaitkan dengan kegiatan berpikir serta aktifitas atau fenomena psikologis- ruhaniah lain semisal aktifitas perasaan sampai kepada mimpi,intuisi, imajinasi dlsb
Nah kalau materialist klaim "sains bisa menjelaskan cara kerja otak" untuk sebagian kecilnya mungkin masih dapat kita terima,karena sains pun punya peran dalam menjelaskan sebagian dari diri manusia,Apalagi kini ada disiplin neurosains, biopsikologi serta pendekatan  kuantum dan berkembangnya teknologi AI signifikan dapat membuat fenomena alam pikiran lebih banyak bisa diketahui dan difahami secara sains
Tapi untuk menyebut bahwa manusia atau tepatnya ilmu jiwa manusia bisa full jadi obyek sains karena sains dianggap bisa menjelaskan cara kerja otak itu jadi persoalan,Karena persoalan alam pikiran, persoalan psikologi-keruhanian itu teramat sangat kompleks sehingga mustahil seluruhnya dapat di observasi secara atau memakai metode sains.
Sehingga untuk mengelaborasi apa yang sains tidak bisa itu manusia tetep mesti kembali mencari penjelasan pada ilmu psikologi,filsafat serta agama
Jiwa manusia itu ibarat samudera lautan yang luas dan dalam dan disiplin ilmu dalam sains yang mendalaminya ibarat seorang yang mencari ikan dari permukaan laut-tidak bisa menyelam ke kedalaman karena peralatannya tidak ada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H