Sekarang ambil contoh ;
Ada beberapa orang dan beberapa hewan yang menyaksikan peristiwa tabrakan termasuk diantaranya ada orang gila,ia juga bisa melihatnya karena masih punya indera termasuk ayam dan kucing yang ada di TKP karena mereka juga punya indera
Artinya,bagi semuanya termasuk orang gila dan hewan peristiwa itu obyektif dalam arti karena teramati oleh semuanya
Tapi Apa yang menyebabkan peristiwa itu tabrakan atau mengapa bisa terjadi hanya orang waras yang bisa menjelaskannya, orang gila dan hewan tak bisa menjelaskan
Nah obyektifitas dalam peristiwa tsb mengerucut pada fihak tertentu yang masih punya akal untuk menganalisa mengapa tabrakan bisa terjadi dan bisa menilai fihak mana yang bersalah
Jadi bila makna obyektif diperluas pada pengertian "memahami" bukan sekedar "melihat" maka yang namanya obyektifitas tidak selalu ditangkap semua orang
Karena yang namanya obyek dalam kenyataan apakah cukup dilihat untuk disebut "benar" tentu tidak karena ia juga mesti difahami.Contoh ; manusia dan monyet sama sama melihat benda teknologi tapi fihak mana yang faham benda teknologi tersebut ? Ya hewan tidak akan memahaminya.Dan juga tidak semua manusia bisa memahami mekanisme sebuah benda teknologi
Bagi orang orang yang faham-memiliki ilmu tentang sesuatu maka sesuatu itu obyektif,tapi bagi orang orang yang tidak memiliki ilmunya bagaimana dapat menilai sesuatu itu obyektif ?
Jadi untuk menilai sesuatu sebagai "obyektif" (dalam artian dialami-difahami) maka manusia memerlukan alat,nah kalau alatnya tidak ada atau tidak dimiliki maka bagaimana sesuatu itu dapat dikategori obyektif ?
Artinya, obyektifitas itu bukan selalu tentang sesuatu yang dilihat mata telanjang semua orang,bukan selalu tentang semua yang juga dialami serta dirasakan semua orang.Tapi oleh fihak tertentu yang menangkap obyek tersebut dan fihak lain tidak atau belum tentu dapat menangkapnya
Nah orang orang yang tidak atau belum bisa menangkap atau memahami obyek tertentu sudah biasa menyebut sesuatu itu sebagai "subyektif",Tapi bagi orang orang yang telah bisa menangkap atau memahaminya bukankah sesuatu itu obyektif ?
Apakah makna obyektif harus selalu "umum,bisa ditangkap dan difahami semua orang" ?