Bagaimana dengan teknologi yang didalami dan difahami oleh sebagian manusia dan tidak oleh keseluruhan ?
Bagaimana dengan metafisika yang didalami oleh sebagian orang dan tidak oleh seluruh manusia ?
Bagaimana dengan agama yang didalami oleh sebagian manusia tapi tidak oleh keseluruhan manusia ?
Nah disini makna pengertian "obyektif" harus kita geser dari "umum-bisa dilihat dan difahami semua orang" menjadi "bisa dilihat,dialami serta difahami" hanya oleh yang melihat,mengalami dan memahaminya"
Artinya buat apa memaksakan istilah "obyektif" pada orang yang tidak melihat,mengalami,merasakan serta memahami.Bagi yang tidak melihat,merasakan,mengalami atau memahami maka sesuatu itu akan tetap dipandang subyektif
Misal contoh lain ;
Ada serombongan orang pergi ke hutan dan menemukan ular yang ekornya bercabang.Nah bagi mereka yang melihat ular yang ekornya bercabang adalah hal obyektif tapi bagi orang lain tetep hal subyektif.
Atau saya pribadi misal mengalami hal mistis dalam keadaan sadar maka bagi saya itu hal obyektif karena saya bersentuhan dengan obyek walau itu diluar dunia fisika atau "dunia lain",Tapi bagi orang lain itu tetap hal subyektif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H