Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sam Harris dan Perilaku Atheis Menilai Agama melalui Perilaku Penganutnya

28 Februari 2019   08:44 Diperbarui: 28 Februari 2019   14:36 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: study breaks magazine

Itulah yang tidak saya fahami dari orang orang atheis ternama yang dipandang orang atau mungkin mengklaim diri sebagai ilmuwan-kaum rasionalist-intelektual-pemikir-failosof dlsb.semisal Karl marx,Nietszhe, Sartre, Richard dawkins hingga Sam harris.dengan entengnya mereka menilai agama secara begitu saja dari perilaku perilaku manusia penganut nya yang sebenarnya kalau mau obyektif belum tentu bersesuaian dengan ajaran agama yang mereka anut

Sam harris misal mengkritisi borok borok atau cacat cacat sosial tertentu di negara negara timur tengah yang mayoritas penganutnya adalah muslim lalu memparalelkannya sebagai gambaran ajaran agama! 

Mungkin sebelumnya ia menilai karakter sikap keras serta sifat radikal yang mengakar di jiwa orang orang timur tengah itu merupakan karakter dari agama padahal sikap demikian adalah 'gen alami' atau bawaan alami karakter orang orang timur tengah bahkan jauh sebelum agama islam di proklamirkan

Coba kaji masyarakat Arab jahilliyyah sebelum ajaran islam datang mereka saat itu dalam keadaan memiliki karakter yang bahkan dapat dinilai brutal seperti kebiasaan mengubur anak perempuan hidup hidup,atau kesukaan berperang-saling bunuh karena sentimen kesukuan. belum lagi budaya budaya negatif seperti budaya perbudakan atau budaya mabuk mabukan dan perjudian. 

Setelah ajaran islam lahir kita bisa melihat masyarakat Arab saudi yang secara umum jauh lebih baik dan dapat bersatu walau perilaku perilaku yang menyimpang dari ajaran islam pasti masih selalu akan terjadi selama manusia masih memiliki hawa nafsu.tetapi secara obyektif-ilmiah kita harus bisa memilah mana ajaran islam di satu sisi dan mana serta bagaimana realitas sejarah-karakter hingga perilaku individu individu bangsa Arab di sisi lain

Salah besar kalau misal menilai ajaran islam dari perilaku bangsa Arab secara KESELURUHAN tanpa bisa memilah mana yang berasal dari ajaran islam dan mana yang berasal dari hawa nafsu individu per individu bangsa Arab

Salah besar kalau mengaitkan misal pengekangan yang berlebihan terhadap wanita,pemakaian cadar, poligami dengan semuanya wanita wanita cantik dan segar atau perkosaan terhadap pembantu pembantu rumah tangga sebagai cerminan dari ajaran islam sebab bagaimana kalau itu cerminan dari kesalahan pandangan atau kesalahan konsep manusiawi atau kesalahan yang diakibatkan oleh adanya unsur hawa nafsu dalam diri manusia ?

Itulah secara umum kaum atheis bahkan yang di klaim intelektual sering menyalahkan adanya peperangan, pembunuhan,perpecahan,ketidak adanya perdamaian didunia selalu langsung pada agama tanpa mau introspeksi adanya sikap-karakter negatif dalam diri manusia sebagai pemicu utamanya

Coba fikir baik baik secara obyektif kalau memang benar sudah mencapai level intelek,perang dunia besar yang disebut perang dunia I dan II apakah dilatar belakangi oleh agama ? Bukankah perang dunia II dilatar belakangi oleh ambisi nafsu seorang Hitler dalam upaya menguasai dunia? 

Bukankah perang perang besar di timur tengah itu lebih banyak di picu oleh kepentingan serta permainan politik negara negara besar? Atau apakah peperangan peperangan besar di era zaman romawi-Yunani yang tercatat dalam buku buku sejarah dunia dipicu oleh masalah keagamaan ? Apakah  Alexander the great atau Dzhingis khan berperang atas nama agama ? Apakah kebrutalan di Bosnia herzegovina dipicu oleh kaum beragama dengan mengatas namakan agama ? Atas semua itu kita harus menunjuk hidung hawa nafsu manusiawi yang ambisi atas kekuasaan dan kesenangan berbuat zalim pada sesama

Lalu mengapa kaum atheis menunjuk hidung seolah hanya pada agama sebagai penyebab utama permusuhan,peperangan dan ketidak adanya perdamaian dimuka bumi ? Mengapa tidak bercermin pada sifat sifat negatif yang ada dalam diri manusia ? Ini suatu hal aneh kalau bagi orang sekelas ilmuwan misal,mengapa masih berpandangan seperti itu, mana kualitas intelektualnya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun