Sebab itu secara karakter beda pemikir (sejati) dengan pendoktrin adalah pemikir itu lebih suka mengajak orang untuk berpikir lebih suka membangunkan nurani serta akal sedang pendoktrin lebih kepada mengajak orang untuk taat-ikut-patuh-setia
Tetapi orang-orang yang menganggap bahwa agama adalah indoktrinasi serta cuci otak itu lebih karena mereka kurang memahami peran nurani serta akal dalam ranah agama atau tidak menggunakan peralatan berpikir terbaik itu untuk mendalaminya
Nah setelah anda paham definisi serta karakter perbedaan antara 'mengajak berpikir' dengan 'mendoktrin' maka tinggal diaplikasikan dalam kenyataan untuk membuat analisis apa saja yang cenderung bersifat mendoktrin dan apa yang lebih bersifat mengajak berpikir dan parameterÂ
untuk mengukurnya telah saya beritahu yaitu peralatan berpikir utama-terbaik yang Tuhan karuniakan kepada kita.dan utamanya aktifkan selalu nurani serta akal sehat untuk menghindari tanpa sadar jatuh pada bentuk indoktrinasi terselubung
......................
* makna 'mendoktrin' disini-dalam artikel ini adalah suatu karakter yang cenderung bersifat memaksa atau menekan atau 'menyihir' (agar turut-ikut-nunut-setia) dan bukan memakai makna formal sebagaimana definisi yang ada dalam kamus. Makna lebih jauh; 'memaksa atau menekan seseorang sehingga yang bersangkutan tidak memiliki kebebasan untuk berpikir jernih dengan nurani serta akal sehat nya'
......................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H