Perlu dipahami, berbicara tentang karir guru tidaklah elok bila paradigma kita masih berkutat dengan urusan jabatan struktural.
Banyak hal lain dari kemampuan guru yang perlu dikembangkan dan diberdayakan, seperti pengembangan yang berbasis bakat atau hobi. Kiranya tidak sedikit dari para guru kita yang diam-diam berminat di bidang tulis menulis, seni peran, desain, story telling, berdakwah, bermusik atau gandrung pada olahraga.
Beberapa penilitian menunjukkan bahwa guru yang mendapat dukungan atau pengembangan atas bakat dan hobinya, guru tersebut akan memiliki motivasi dan kapasitas yang lebih baik.Â
Selebihnya, tentu ini akan memberi dampak positif pula bagi penghasilan guru karena dari pengembangan bakat dan prestasinya tersebut guru akan otomatis mendapatkan insentif.
Sebaliknya, sekolah-sekolah yang membatasi para gurunya untuk berkembang dalam upaya membangun karirnya di luar profesi baku sebagai guru atau jabatan strukturalnya cenderung menjadikan para guru tersebut stagnan dan minim eksplorasi.
Kedua, ihwal guru yang harus atau wajib serbatahu. Persepsi macam ini jelas termasuk persepsi yang juga keliru. Guru tidak boleh disamakan dengan kamus atau search engine macam Google.
Namun demikian, guru perlu terampil dan cerdas dalam menggunakan kamus dan search engine macam Google.
Perlu ditegaskan bahwa kompetensi guru bukan hanya perlu tahu pada banyak hal sebagai bahan ajar atau informasi yang akan disampaikan kepada muridnya, melainkan perlu cerdas dan kreatif dalam menjalankan tugasnya.
Akan sia-sia saja informasi dan pengetahuan yang banyak itu apabila sonder memahami situasi dan kondisi murid yang dihadapinya. Sebab itu, kompetensi harus dimaknai secara lebih luas dan komprehensif karena ia berkaitan dengan segala hal yang merujuk pada makna kata guru.
Dalam proses pendidikan, di sekolah macam apa pun, guru sangatlah penting. Sebab itu, dibandingkan dengan segala fasilitas yang ada pada sekolah, peran guru dalam upaya mendidik para muridnya masih menjadi unsur yang amat signifikan.
Namun demikian, keberhasilan murid dalam proses pendidikan tidak serta merta dapat disandarkan pada tugas guru semata.