Kesaling-mengertian adalah sebuah kehangatan. Seperti rasa hangat yang hadir ketika Tini melingkarkan tangannya ke lengan Udo di dalam sebuah angkot pada satu sore. Semua penumpang maklum. Seorang Ibu paruh baya tersenyum melihat mereka berdua, lalu lamat-lamat si Ibu menembangkan sebuah kidung Sunda.
"Ulah lila-lila, mun tacan siap ngalila'an"
Tini belum mengerti maksud lagu itu, begitu juga Udo. Mereka masih begitu muda dan begitu berbahagia, sementara si Ibu sudah banyak berasam-garam sesuai dengan usianya. Angkot melaju, perjalanan di tempuh, semua tujuan akan berlabuh pada sebuah terminal di penghujungnya.
****
"Udo kok ngelamun? Mikirin Yanti ya?"
"Iya,"
"Maafkanlah dia,"
"Dia enggak salah kok,"
"Memangnya ada apa sih sebenarnya sama dia?" Ujar Tini disertai rasa curiga.
"Dia enggak mau beli buku,"
"Gitu aja kok dipikirin?"