Mohon tunggu...
Indra Afriza
Indra Afriza Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyair dari harapan yang lama hilang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belum Bisa Berlabuh

14 Agustus 2012   14:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kesaling-mengertian adalah sebuah kehangatan. Seperti rasa hangat yang hadir ketika Tini melingkarkan tangannya ke lengan Udo di dalam sebuah angkot pada satu sore. Semua penumpang maklum. Seorang Ibu paruh baya tersenyum melihat mereka berdua, lalu lamat-lamat si Ibu menembangkan sebuah kidung Sunda.


"Ulah lila-lila, mun tacan siap ngalila'an"


Tini belum mengerti maksud lagu itu, begitu juga Udo. Mereka masih begitu muda dan begitu berbahagia, sementara si Ibu sudah banyak berasam-garam sesuai dengan usianya. Angkot melaju, perjalanan di tempuh, semua tujuan akan berlabuh pada sebuah terminal di penghujungnya.


****


"Udo kok ngelamun? Mikirin Yanti ya?"

"Iya,"

"Maafkanlah dia,"

"Dia enggak salah kok,"

"Memangnya ada apa sih sebenarnya sama dia?" Ujar Tini disertai rasa curiga.

"Dia enggak mau beli buku,"

"Gitu aja kok dipikirin?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun