Mohon tunggu...
Yusuf Maulana
Yusuf Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Yusuf Maulana Al Ghoni

Seorang laki-laki biasa yang mengimplementasikan pengalaman hidup nya kedalam sebuah wadah untuk kisah tentang entitas tertentu Senang mempelajari banyak hal yang bermanfaat. Mahasiswa Teknik Logistik UPI Bandung Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Bumi Manusia"

26 Agustus 2019   00:20 Diperbarui: 26 Agustus 2019   00:52 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bersekolah di HBS yang notabene-nya berlatar belakang Eropa membuat Minke kagum dan takjub akan dunia Modern yang di hadirkan oleh negara-negara Eropa, seperti gaya hidupnya, busana nya, berbagai macam transportasi yang mempersempit jarak tempuh hingga pemikiran-pemikiran ala orang Eropa yang begitu maju sehingga membuat ia menjadi ke barat-baratan. Akan tetapi meskipun Minke mengagumi Eropa, dia adalah sosok yang rendah hati, Minke benci segala sesuatu yang berbau ' feodalisme '.                                                                      

Di HBS, Minke memiliki teman yang bernama Robert Surhorf, dia adalah anak Indo campuran yang sangat mengagung-agungkan Eropa. Pada saat pagi hari di asramanya, Minke di bangunkan oleh Robert Surhorf, Lalu tampak foto Ratu Belanda di kasur nya Minke menggambarkan betapa ia memuja sang Ratu negeri kincir angin itu . Minke di ajak Surhorf untuk berjalan-jalan sekitar kota.

Pada saat mereka berdua sedang berjalan menyusuri kota, mereka melihat sebuah tempat klub Belanda totok, lalu Surhorf mengajak Minke kesana, akan tetapi dilarang oleh penjaga pintu, penjaga tersebut hanya memperbolehkan Belanda totok untuk masuk. Lalu Minke mengajak Surhorf pergi ke sebuah kedai sederhana walaupun tempat itu sesungguhnya bukan selera Surhorf yang sangat ingin setara dengan orang Eropa.              

Di kedai itu Surhorf bercerita kepada Minke tentang sebuah tempat di Wonokromo yang bernama 'Boederij Buitenzorg', Sebuah rumah bagaikan Istana dengan perkebunan dan pertanian serta danau yang begitu luas. Lalu ia bercerita tentang gadis Indo-Belanda yang tinggal di rumah tersebut, gadis itu bernama Annelies Mellema, gadis yang memiliki paras sangat cantik bagaikan ratu yang di idamkan oleh Surhorf.

Setelah mereka pulang dari kedai tersebut Minke langsung di jemput di asrama nya dengan Dokar oleh Surhorf, Ia ingin mengajak Minke ke Wonokromo, untuk bertemu dengan Annelies Mellema di Buitenzorg, Minke pun ikut Bersama Surhorf. Saat di perjalanan ke Wonokromo mereka berdua melihat seorang Nyai yang di diskriminasi oleh Belanda totok karena tak sengaja menjatuhkan makanan nya.                                                                                                              

Sesampainya di Buitenzorg Surhorf di sambut baik oleh Robert Mellema kakak nya Annelies Mellema yang juga sangat mengagung-agungkan Eropa, Surhorf sudah sangat dekat dengan Robert. Minke tidak mendapat perlakuan yang sama karna ia tidak memiliki darah campuran Eropa.

Lalu Annelies Mellema datang dari dalam dan menyambut Minke, Layaknya cinta pada pandangan pertama, Minke saat itu juga jatuh cinta dengan Annelies yang memiliki paras yang begitu cantik, ia juga menyambut Minke dengan ramah, berbeda dengan kakaknya, Annelies tidak membedakan Minke hanya karena ia seorang Pribumi karena Ibunya seorang Pribumi.                                                                                                                                 

Lalu Annelies Mellema mengajak Minke untuk melihat isi rumahnya. Saat Minke di ajak Annelies Mellema ke dalam dan bertemu dengan Nyai Ontosoroh. Minke berbicara tentang sejarah hiasan atau pajangan dengan Nyai Ontosoroh dan tentang latar belakang Minke sebagai Siswa HBS yang di buat terheran-heran karena Nyai Ontosoroh sangat bangga menjadi seorang Pribumi, meski suaminya Orang Belanda totok, Ia tetap memakai baju adat Jawa sedangkan ia memakai baju layaknya orang Eropa.                                                                                  

Nyai Ontosoroh adalah perempuan Pribumi yang bernama asli Sanikem, Pada saat Sanikem berumur 14 tahun, Sanikem di jual seperti gundik oleh ayah nya untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi ditempat ayahnya bekerja. Asal muasal Sanikem di panggil Nyai Ontosoroh di mulai dari sini, Nyai adalah seorang Gundik, sebutan  untuk seorang selir atau perempuan yang menjadi pasangan tidak sah alias tidak melewati jalur pernikahan resmi di Jawa.

Sanikem di jual ke majikan ayah nya, Herman Mellema yang sekarang menjadi suami sekaligus ayah dari Annelies Mellema dan Robert Mellema. Harga yang di bayar oleh Herman Mellema ke ayahnya hanya sebesar 25 gulden Meskipun begitu, Nyai Ontosoroh di ajari bagaimana caranya menulis, berbahasa Belanda dengan baik serta di ajari bagaimana cara mengelola perkebunan dan pertanian di rumah nya tersebut oleh Herman Mellema.

Di awal masa kebersamaan mereka memang bahagia, tetapi itu tak bertahan lama, suatu hari Maurits Mellema datang kerumahnya untuk menuntut Herman Mellema, Maurits Mellema adalah anak dari Istri pertama Herman Mellema di Belanda, ia menuntut harta yang sepatutnya di berikan kepada Ibunya ketika membesarkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun