Manakala keputusan tersebut sudah berpihak pada murid, maka pendapat saya ini akan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita dalam belajar dan pada akhirnya murid akan berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Akan tetapi manakala keputusan yang kita ambil sepihak dan tidak ada keberpihakan terhadap murid kita, maka memerdekakan murid hanyalah sebuah statemen belaka yang tidak mampu direalisasikan dan sudah pastinya murid tidak akan berkembang dan berpotensi.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Tugas ter berat seorang pemimpin pemelajaran salah satunya adalah mengambil keputusan yang bijak dan tepat, karena keputusan yang diambil seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap sekolah atau instansi di mana kita bekerja baik pengaruh itu secara langsung atau pun tidak langsung. Bahwa keputusan yang kita ambil memiliki konsekuensi dari keputusan kita yang kita ambil sebagai pembelajaran.Ketika kita mengambil keputusan yang berpihak pada siswa maka murid kita akan belajar menjadi orang yang merdeka dan juga bisa mengambil keputusan yang tepat kelak dan tumbuh pribadi yang matang dan cermat dalam mengambil keputusan.
Kesimpulan materi modul dan keterkaitannya materi modul 3.1 dengan modul-modul sebelumnya
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus mampu menerapkan Prinsip pratap triloka dari Ki hadjar Dewantara, yaitu Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Sebagai panutan guru juga harus memiliki dasar prinsip dalam pengambilan keputusan, dasar prisip tersebut berpedoman pada nilai-nilai moral, religiusitas dan nilai-nilai universal serta bertanggung jawab. Nilai seorang guru yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, kreatif dan berpihak pada murid juga menjadi pedoman pengambilan keputusan.
Harus memperhatikan juga visi misi sekolah ketika seorang pemipin pembelajar hendak mengambil sebuah keputusan, budaya dan nilai sebagai pegambilan keputusan pun harus memperhatikan budaya positif yang terdapat di sekolah.
Kompetensi sosial emosional yang matang dari seorang guru akan mendukungnya dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kompetensi ini meliputi kesadaran diri atau self awareness, Pengelolaan diri (self management), Kesadaran sosial atau kesadaran sosial, dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skill).
Sebagai pemimpin pembelajaran maka ketika kita berada dalam situasi dilema etika maupun moral, kita menggunakan prinsip kesadaran penuh atau mindfullness sehingga kita akan sadar dengan berbagai opsi dan konsekuensi yang ada, keputusan yang dihasilkan pun dapat dipermudah dan bermanfaat.
Selain itu, pembelajaran di kelas dengan mengambil strategi untuk membedakan yang sesuai kebutuhan belajar murid akan mampu mengarahkan siswa pada proses pengembangan potensi mereka dan juga melalui proses pembinaan sehingga mereka dapat mencapai kemerdekaan belajarnya.
Dalam pengambilan keputusann guru harus menerapkan prinsip atau dasar pengambilan keputusan yang tepat yaitu menggunakan empat paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Untuk itu saya harus berlatih menerapkan kemampuan pengambilan keputusan ini menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang saya lakukan sebagai aksi nyata yang harus saya lakukan dalam pembelajaran di kelas maupun di sekolah saya yang saya buat dalam rencana program