"Bapakmu sudah tiada nak?"
"Bapak saya meninggal 2 tahun yang lalu kek, hari itu hujan turun sangaaat lebat, Bapakku penjual kayu bakar, kami biasanya menjual kayu bakar ke kota. Setelah beberapa ikat kami membawanya ke pasar, hari itu bapak pulang dari pasar dengan membawa sekarung beras dan beberapa sembako, hujan turun sangat lebat, tapi bapak memutuskan untuk melanjutkan perjalanan agar segera tiba di rumah. Besar harapan bapak dengan membawa hasil penjualan yang lumayan akan membuat ibuku senang saat menyambutnya pulang.Sekarung beras bapakku kemas dengan rapi agar tidak terkena hujan, jas hujan plastikpun kami kenakan. Aku duduk di atas sekarung beras tadi, lalu dengan hati penuh gembira bapak mengayuh sepeda'.
"Lanjutkan nak ceritamu" si Kakek memeluk Dodo dan Dodo bersandar dipundak kakek. Dodo pun melanjutkan ceritanya.
" Sesampai di halaman rumah bapak berteriak sangat kencang"
"Ibu... Ibu.. ini bapak sama Dodo pulang, ini bapak bawa beras dan sembako bu"
Ibukupun membukakan pintu. Saat ibu membuka pintu kilat petir menyambar tubuh bapakku, seketika itu ibu menjerit histeris dan aku yang di belakang bapak langsung terpental sejauh 100m.
"Bapaaaaa... bapaaaaaa..." teriak ibuku sembari berlari kehalaman rumah. Tubuh bapakku hancur berkeping keping karena sambaran petir. Beras yang sekarungpun ikut hangus, sementara aku terpental hampir kejurang. Kakiku sangat kaku untuk digerakkan saat itu, mataku jelas -- jelas sekali melihat perjalanan kilatan menyambar dan memporak porandakan tubuh pahlawan rumah kami. Ibu pingsan, dan aku berteriak minta tolong warga. Warga pun berbondong bondong menolong kami. Lalu satu persatu jasad ayahku dikumpulkan dan dimakamkan di dekat rumah, setengah dari tubuh ayahku gosong. Sejak saat itu ibuku trauma dengan hujan yang lebat disertai petir.
"Sabar ya nak, jaga ibumu baik-baik" pinta kakek pada Dodo
"Jadi, kau tinggal hanya berdua nak, kau dan ibumu?" tanya kakek penuh iba.
"Kami sekarang hanya berdua kek, dan hampir setiap hari aku membawa barang dagangan ke sekolah untuk membantu ibu"
Langit mulai makin cerah, dan tersisa rintik tetes hujan yang sesekali jatuh pada dahan yang kuyup. Kakekpun menyuruh Dodo untuk bergegas pulang.