"Tuk...tuk..tuk!" tiba -- tiba terdengar swara seperti langkah kaki dibalik semak semak. Dodo makin ketakutan.
 "Suara apa itu, suara apa itu" teriak Dodo dibalik takut yang makin menjadi-jadi  " Hai.. siapa itu, siapa dibalik semak-semak?".Hujan rupanya tak peduli dengan tubuh kecil yang makin kedinginan yang berteduh di bawah pohon besar. "Tuk... tuk... tuk....! kali ini suara tapak kaki makin jelas dan semakin mendekati Dodo.
"Ya... Tuhan tolong lindungi Dodo, jangan sampai binatang buas itu memakanku"
"Jedddeeer! Suara petir mengagetkan tubuh kurus itu. Dodo memejamkan matanya, kedua telapak tangannya terlihat seperti serpihan bahan yang terkena panas sertika.
"Hai anak kecil, boleh kakek ikut berteduh di sini"?
Dodo dikagetkan seorang kakek yang tiba tiba berdiri di depan nya, kakek itu memikul 2 gentong berukuran sedang di bahu kanan kirinya. Sepertinya kakek itu pun terjebak hujan yang sangat lebat. Ia mendekati Dodo dan ikut berteduh.
"Siii...siiiiii..apa kamu?" suara gemetar dari bibir Dodo
"Apa kamu manusia apa hantu, jika hantu tolong jangan makan aku, aku hidup hanya dengan ibuku, kalau aku mati kasihan ibuku"
Kakek hanya tersenyum dengan rentetan pertanyan anak kecil yang terlihat sangat kedinginan. Dikenakanlah baju ganti si kakek yang biasanya ia pakai ketika hendak sholat.
"Kamu pake baju koko kakek, sepertinya kamu sangat kedinginan, tak perlu takut nak saya ini bukan hantu, saya manusia seperti kamu yang kebetulan terjebak hujan lebat di tengah hutan, dan ingin berteduh sepertimu, pakailah baju ku nak". Rayu kakek pada Dodo.
Hampir 30 menit Dodo berteduh di bawah pohon baju dan segala bawaan Dodo pun basah kuyup.