"Terimakasih kakek, dari mana kakek berasal? Kenapa sampai melewati hutan ini"? Tanya Dodo sembari mengenakan baju.
" Saya penjual es keliling, saya dari desa seberang, setelah melewati sungai hutan ini itulah desa saya"
"Siapa namamu nak ? tanya si kakek dengan senyumnya yang bersahabat.
" Saya Dodo kek, rumah saya sudah dekat dari sini, tapi karena ban sepedaku pecah dan hujan sangat lebat saya tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang"
"Saya sangat buru-buru mengayuh sepedaku, langit mulai mendung dan awanpun makin menghitam, ini bertanda hujan akan turun dengan sangat lebat"
"Lalu kenapa dengan hujan yang lebat nak"? Â tanya kakek penuh dengan keraguan.
"Ibu..."
"Ada apa dengan ibumu? Si kakek makin penasaran
"Ibu saya akan histeris ketakutan saat hujan lebat diiringi apalagi dengan suara petir, ibu pasti sangat ketakutan" Dodo mulai meneteskan air mata bercerita tentang trauma ibunya pada hujan lebat.
"Kalau aku ada di samping ibu saat hujan lebat setidaknya megurangi histeris ibu kek, saat hujan lebat biasanya aku hibur ibu dengan bermain gitar peninggalan ayah"
Dodo mulai tak tahan dengan air matanya yang makin deras mengenang dan bercerita tentang orang tuanya.