Mohon tunggu...
Susi Alipah
Susi Alipah Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN BUlakwaru 01

Nama Saya Susi Alipah, namun akrab dipanggil Uchy. Saya wanita kelahiran Tegal 07 Oktober 1982. Profesi saya abdi negara dalam bidang pendidikan. Menjadi seorang guru sebenarnya bukan cita-cita saya sejak kevil. Sedari kecilo saya memimpikan menjadi orang yang bergelut di dunia kesehatan. Namun oleh orangtua saya, saya diarahkan untuk mengambil keguruan, hingga jadilah diri saya yang sekarang. Menjadi seorang guru di sekolah dasar wilayah Kec. Tarub Kab. Tegal. Meski menjadi guru bukan cita-cita saya dari kecil, akan tetapi setelah saya terjun dalam dunia profesi ini saya menikmati dan mengalami hal-hal ajaib yang membuat saya makin menyenangi profesi saya ini. Terlebih ketika saya mampu menjadikan anak didik saya BISA Juara, berprestasi dan berkarakter, itulah beberapa hal yang menurut saya suatu keajaiban yang luar biasa. Dari hal-hal yang menakjubkan itulah saya makin mencintai dunia profesi saya, mengembangkan potensi diri saya untuk tetap menggali skill dan kemampuan saya guna memperbaiki kinerja pengajaran dan profesi saya ini. Sering mengikuti diklat diklat, membaca buku dan ikut dalam komunitas yang seprofesi dan bahkan yang lebih hebat dari saya, saya lakukan itu semua. Hingga pada suatu hari saya mendaftrakan diri guru prestasi, dan alhamdulillah saya lolos menjadi guru prestasi. Meski baru tingkat kecamatan itu prestasi yang luarbiasa bagi diri saya yang berawal minim sekali ilmu keguruan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petir

28 Desember 2022   20:28 Diperbarui: 28 Desember 2022   20:39 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 "Tuk...tuk..tuk!" tiba -- tiba terdengar swara seperti langkah kaki dibalik semak semak. Dodo makin ketakutan.

 "Suara apa itu, suara apa itu" teriak Dodo dibalik takut yang makin menjadi-jadi  " Hai.. siapa itu, siapa dibalik semak-semak?".Hujan rupanya tak peduli dengan tubuh kecil yang makin kedinginan yang berteduh di bawah pohon besar. "Tuk... tuk... tuk....! kali ini suara tapak kaki makin jelas dan semakin mendekati Dodo.

"Ya... Tuhan tolong lindungi Dodo, jangan sampai binatang buas itu memakanku"

"Jedddeeer! Suara petir mengagetkan tubuh kurus itu. Dodo memejamkan matanya, kedua telapak tangannya terlihat seperti serpihan bahan yang terkena panas sertika.

"Hai anak kecil, boleh kakek ikut berteduh di sini"?

Dodo dikagetkan seorang kakek yang tiba tiba berdiri di depan nya, kakek itu memikul 2 gentong berukuran sedang di bahu kanan kirinya. Sepertinya kakek itu pun terjebak hujan yang sangat lebat. Ia mendekati Dodo dan ikut berteduh.

"Siii...siiiiii..apa kamu?" suara gemetar dari bibir Dodo

"Apa kamu manusia apa hantu, jika hantu tolong jangan makan aku, aku hidup hanya dengan ibuku, kalau aku mati kasihan ibuku"

Kakek hanya tersenyum dengan rentetan pertanyan anak kecil yang terlihat sangat kedinginan. Dikenakanlah baju ganti si kakek yang biasanya ia pakai ketika hendak sholat.

"Kamu pake baju koko kakek, sepertinya kamu sangat kedinginan, tak perlu takut nak saya ini bukan hantu, saya manusia seperti kamu yang kebetulan terjebak hujan lebat di tengah hutan, dan ingin berteduh sepertimu, pakailah baju ku nak". Rayu kakek pada Dodo.

Hampir 30 menit Dodo berteduh di bawah pohon baju dan segala bawaan Dodo pun basah kuyup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun