Mohon tunggu...
Tyo Prakoso
Tyo Prakoso Mohon Tunggu... Penulis -

Pembaca dan perajin tulisan. Gemar nyemil upil sendiri dan berkegiatan di kedai literasi @gerakanaksara [http://gerakanaksara.blogspot.co.id/], dan penjual buku di Kedai Buku Mahatma [https://www.facebook.com/kedaibukumahatma/]. Surat-menyurat: tyo.cheprakoso0703@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rivai Apin dan Permufakatan Jahat pada Sejarah (Sastra) Indonesia

24 Mei 2016   11:02 Diperbarui: 20 Juni 2017   11:50 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pickupalliance.com

Lebih lanjut, Teeuw juga mengaitkan keterlibatan Rivai dalam sebuah organisasi dan tendensi politiknya (kemudian Rivai bergabung dengan Lekra—dalam konteks inilah penilaian-penilain Teeuw menyasar) dan membuat, menurut Teeuw, sajak Rivai menjadi buruk. Bahwa apa yang dikerjakan Rivai—menurut Teeuw, dus kekuasaan—sebagai penyair adalah hal yang buruk, dan tidak estetik. Oleh sebab itu wajar Teeuw mengatakan Rivai 'tidak pernah menghasilkan karya kreatif sebuah pun' saat ia memainkan peranan penting di dalam Lekra, karena “sejak semula ia memang tidak pernah tampil sebagai pengarang penting”.

Saya rasa, saya harus mengutipkan secara lengkap sajak Rivai yang dimaksud Teeuw itu, judulnya Dari Dunia Belum Sudahagar kita bisa syak-wasangka juga;

Pagi ini aku dengar beritanya,

Aku ke jalan

Orang-orang jualan dan hendak pergi kerja menepi-nepi

Oto-oto kencang, berat dengan serdadu-serdadu dan tank-tank

tak dapat digolakkan

Ada yang meronda, berdua-dua dan bersenjata

Di antaranya ruang lapan-lapan, tapi ada isi!

Semua beku padu:

manusia benda udara, tapi memperlihatkan harga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun