Mohon tunggu...
Tyas Tsani
Tyas Tsani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Abstrak

Hanya melampiasakan keresahan dan ke galauan dalam kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Aku Sayyidina Ali, Kemudian Kau Fatimah Az Zahrah (Part 1-3)

6 Oktober 2019   22:07 Diperbarui: 6 Oktober 2019   22:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Namanya Naziha (sumber: https://www.pinterest.com › rehab_rma)

                "shobahun nuur!" semangat mereka luar biasa menjawabnya, hal yang biasa kutemukan di jam pagi. Entah jika sudah jam siang.

                buku bersampul hijau dan tertera kelas yang aku ajar sudah kubuka. Deretan nama-nama para mujahid kecil terjajar rapi dari A sampai Z.

                "Arya Ahmad"

                "Hadir ustadz"

                "Zainudin Halim"

                "izin pulang dia ustadz" jawab teman-nya untuk memberi informasi. "pulang kenapa?" tanyaku heran. Karena anak ini sangat Rajin dan cerdas. "izin cek up dari sakit asma tadz" inna lillahi. Sangat di sayangkan sih, tapi apa boleh buat. Aku hanya bisa mendoaakan agar ia cepat bisa kembai berjihad di jalan allah. Aamiin.

                Aku beranjak dari tempat duduk-ku. Dan berdiri di hadapan mereka. Untuk pembuka mungkin belum aku arahkan untuk membuka buku.

                "beberapa bulan lagi kalian akan naik kelas ke kelas 2 SMP, ga terasa ya, yang dulunya antum ada yang masih nangis mungkin pas di jenguk orang tua, ada juga yang dulunya ga betah sampai antum mau ngapai-ngapain males. Ga nyangka ya sekitar dua bulan setangah kalian naik ke kelas dua" aku potong nasehat pembuka ku dengan senyuman.

"semakin tinggi pohon, semakin kencang angin. Pilihan antum hanya jadi dua pohon. Pohon padi yang akan menunduk ketika sudah terisi padi atau pohon kelapa yang tetap tegak meskipun sudah berbuah. Antum sedang menanam ilmu harus tetap tawadhu, jika ilmu itu sudah banyak petiklah agar manfaat bagi orang-orang, jika kalian memilih menjadi padi, ketika sudah berisi akan menunduk dan hasilnya yang akan menjadi beras bermanfaat."  Aku berhenti sejenak.

"beda jika kalian memilih ingin menjadi pohon kelapa. Memang bermanfaat tapi butuh perjuanagn bagi yang ingin memetiknya. Mereka ingin memetik harus berusaha memanjat dengan resiko akan terjatuh dari ketinggian." Mereka yang mendengarkan terdiam dan beberap ada yang sedikit mengangguk, mungkin setuju akan kata-kataku.

                "yasudah kita lanjutkan materi kemarin sampai mana?" aku sengaja memotong meskipun dari mereka ada yang terlihat kecewa, jika di lanjut mungkin amanah yang aku pegang ini tidak akan terlaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun