Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Hal Yang Luput Dari Pandangan

20 Juni 2017   15:04 Diperbarui: 4 Juli 2017   14:32 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepalamu menggeleng. Itu terlalu umum.

Setiap hari aku memerhatikanmu dari sini. Kau sangat cantik. Bisakah kita berkenalan?

Tidak juga. Bibirmu terlalu gemetar untuk mengucapkan kata-kata yang terlalu panjang. Kau perlu sebuah ucapan singkat, namun mampu menjelaskan semua hasratmu padanya. Namun sebelum otakmu selesai bekerja, sebuah angkutan umum mendadak berhenti, dan gadis pujaanmu turun dengan senyum khasnya yang berseri.

“Err, rr, hai…” ucapmu gemetar.

Dia terlalu kaget untuk menjawab. Senyumnya hilang timbul. Wajahnya bingung. Sedangkan tangannya diam-diam mengeratkan genggaman pada tas mungilnya yang bewarna ungu.

“Untukmu.” Kau menyerahkan mawar, dan coklat yang dinginnya telah berpindah ke buku-buku jarimu.

Dia menggeleng. Mungkin masih menimbang kau adalah orang baik tulen, atau orang baik yang bermodus untuk mencopet.

“Aku hanya ingin kita berteman. Boleh kutahu siapa namamu?”

Gadis pujaanmu masih kukuh untuk tak menjawab. Kakinya hendak berancang untuk pergi. Namun rintik air mendadak turun menghujani bumi.

Kau dan dia menepi di bawah pohon kecapi—pohon yang selama ini menjadi markasmu untuk bersembunyi. Tak pernah kau bayangkan sebelumnya bahwa kau akan berada di jarak sedekat ini dengannya. Namun gadis pujaanmu itu tak kunjung bicara. Matanya justru sibuk mengetik sebuah pesan di gawai berlayar datar.

“Untukmu.” Kau serahkan lagi setangkai mawar dan coklat yang hampir meleleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun