Daya hidupnya direproduksi bersamaan laku dan laju dinamika kekinian urban dimana energi pertumbuhannya digerakkan oleh konsumerisme, fashion, citra lifestyle, kebijakan pemerintah hingga pergantian generasi.
Dalam pergulatan itu, Pasar Ngasem hadir sebagai lokus kecil yang memelihara warisannya. Ia bertahan di tengah Yogya yang terbuat dari rindu, pulang dan angkringan beserta kemacetannya.Â
Pasar yang seperti ini membuat saya ingin menulis sedikit dan berpikir untuk menulis yang lebih utuh tentang makanan-makanan tradisional itu--yang saya tahu tak bakal kesampaian.Â
Serta yang tak kalah penting lagi, ia membuat saya (selalu) memiliki tambahan alasan untuk kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H