Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenang "Sukerman" dan Kroasia 98

8 Juli 2018   23:50 Diperbarui: 17 Juli 2018   15:35 3030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Davor Suker dan Zvonimir Boban, dua jenius lapangan bola yang pernah dilahirkan Kroasia | Foto: Getty Images

Debut 1998: Datang, Mencemaskan dan Membanggakan

Piala Dunia 1998 Perancis adalah debut dari Kroasia yang sudah tidak lagi bergabung dengan Yugoslavia. Saat itu, tim asuhan Miroslav Blazevic ini tergabung dalam grup H, bersama Argentina, Jamaika dan Jepang. 

Ingatlah jika saat itu La Albiceleste dihuni nama-nama top seperti Batistuta, Veron, Simeone, Nestor Sensini, Javier Zanetti, Hernan Crespo, Ortega, hingga Roberto Ayala. Hampir tidak ada nama yang tidak dikenal sebab saat itu kebanyakan mereka bermain di Serie A yang tayang di RCTI.

Akan tetapi, nama besar tak pernah menjadi jaminan mutu, andai pun seluruh tim dihuni superstars. Argentina tidak pernah melangkah sampai ke semifinal. Yang dingat dari tahun 1998 ini adalah drama kartu merah Beckham sebab akting Simeone dan gol fenomenal Owen yang mengecoh Ayala dan Carlos Roa.  

Sementara Kroasia?

Di babak grup, mereka lolos sebagai runner-up dengan poin 6. Argentina meraup poin penuh dan juara grup. Di parta perdana melawan Jamaika, Suker mencetak satu gol. Kroasia menang 3:1. Selanjutnya, saat melawan Jepang, Suker mencetak satu-satunya gol di menit 77. 

Di babak 1 besar, Kroasia bertemu Rumania. Suker lagi-lagi menjadi penentu dengan gol penaltinya. Lantas, tibalah mereka berjumpa dengan tim favorit juara, Jerman. Pada 4 Juli 1998. 

Jerman saat itu masih dihuni nama-nama tua yang berpengalaman. Di dua edisi sebelumnya, pada piala dunia Italia 90, mereka juara dengan menyingkirkan Argentina--lagi-lagi, huh!!--lewat penalti Andreas Brehme. 

Nama-nama tua itu seperti Lothar Mattahus (37), Andreas Moller (30), Jurgen Kilnsmann (33), serta Andreas Kopke (Kiper, 36). Dari 22 nama yang dibawa Berti Vogts, hanya ada tiga nama yang bermain di luar Bundesliga, yakni Christian Ziege (Milan)dan Oliver Bierhoff (Udinese). Satunya lagi adalah Kopke (Marseille). Maksud saya, dari komposisi begini, tidakkah Jerman di tahun 1998 adalah tim dengan spirit Maspion: "Cintailah produk-produk dalam Negeri" yang kental?

Lantas apa yag terjadi di stadion Stade Gerland, Lyon? Di depan sekitar 39 ribu pasang mata yang duduk di tribun penonton?

Favorit juara ini dikuliti tiga nol. Gol Kroasia dicetak Jarni, Vlaovic dan Davor Suker. Khusus untuk gol Suker, kita bisa melihat kemampuannya mengontrol bola, mengecoh bek Jerman serta melepas tendangan dengan kaki kanan yang membuat Kopke terlihat seperti kiper amatir. Gol ketiga Kroasi yang terjadi pada 85 adalah salah satu yang terbrilian dalam sejarah 98. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun