Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Percakapan dari Pinggiran, Sebuah Cerita

12 Oktober 2017   09:42 Diperbarui: 12 Oktober 2017   15:03 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Santapan Rohani

Teet. Teet. Suara klakson berbunyi, mengalihkan percakapan ke luar. Di depan kami, sebuah mobil putih berhenti. Seorang laki-laki, kurus, bergulip agak gelap, dengan kaos bergambar daun ganja, keluar. Supir kami juga keluar. Mereka bercakap di sisi jalan yang berdebu.

"Sampian semua pindah ke mobil di depan, ya."

Suara supir. Saya menatap wajahnya. Resiko penumpang di tengah jalan. Tak ada yang protes. Sudah barang biasa.

"Terus di Sampit, pian mau kemana?"

Percakapan dilanjutkan lagi di mobil yang baru.

 "Mau ke Depnaker, ada surat yang mau dicap. Terus beli tiket kapal, Pak." masih jawab si istri. Kali ini sambil mengecek nomor di hape berwarna merah jambu. Tak lama, ia berbicara dengan seseorang yang tidak dikenalnya dengan baik. Meminta agar boleh menginap barang sebentar. 

Si anak muda serupa turis itu tampak mengenal situasi yang dipercakapkan. Lantas berujar,"Saya tahu tempatnya. Saya kenal orangnyajuga." Ia menyebut sebuah nama yang asing bagi suami istri ini. "Sini, saya yang bicara."

Hape berpindah, percakapan berbeda. "Nanti saya bantu antar. Saya kenal kok." Wajah keduanya kini lebih lega. Saya satu-satunya yang tiba-tiba seperti patung di persimpangan kota yang mati segan hidup tak mau.

"Sudah beli tiket?"

"Belum, Pak."

"Lho, emang mo berangkat kapan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun