"Caramu pamitan sungguh buruk. Buruk, Maudi."
Aku tak menanggapi. Lastri tidak akan mengerti. Tidak boleh mengerti. Aku tidak pernah bisa menembus inti moral yang melahirkan sekaligus menjaga keberlangsungan hidup juga ritus sosial di sini. Aku ingin segera berlalu dari kunjungan terima kasih ini.
Aku merasa sepasang mata yang sepuh namun selalu waspada terus menatap punggungku sejak pertama kali datang. Mata yang tak pernah bisa kuajak bicara.
***Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI