Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Bulan Kemerdekaan RTC] Pesan Merdeka Nenek

17 Agustus 2016   08:14 Diperbarui: 17 Agustus 2016   10:34 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak Jono adalah guru yang bertugas di pedalaman. Butuh sehari semalam sampai di sekolahnya. Ia hanya pulang kalau liburan kenaikan kelas tiba. Jono pasti akan bermanis-manis muka dan kelakuan. Ibu dan neneknya tahu itu dan mereka memilih menyembunyikannya. Barangkali karena Jono anak tunggal dari anak tunggal pula, ia kesayangan semua. 

"Bagaimana sekolahmu?" tanya bapak, selalu seperti ini ketika pulang liburan. Kali ini menjelang kelulusan SMA.

"Baik Pak. Lancar jaya," jawab Jono sambil nyengir. 

"Hehehe, Bapak sudah tahu kelakukanmu. Kau sekarang tambah badung ya. Kendalikan diri, kau akan ujian kelulusan."

Jono hanya diam. Keringat terasa dingin di tengkuk. Pasti karena ibu sudah tak tahan dipanggil ke ruang kepala sekolah. 

"Bapak sudah tidak bisa membiayai kamu andaikata harus setahun lagi di kelas tiga. Tidak mungkin juga ibumu dipaksa terus berdagang sayuran di pasar untuk menambah uang jajanmu. Kami sudah tua. Kau harus mulai mandiri."

Jono hanya menunduk. Tak ada gerutu seperti kala dinasehati nenek ketika masih hidup.

"Paa..." suara Jono tertahan. Takut dan ragu mencekat di sana.

"Kenapa?"

"Paa..sekolah membosankan dan isinya ketakutan saja. Apalagi yang jurusan IPS seperti saya. Sudah tiap hari disuruh menghafal sejarah dan PSPB, ditakut-takuti juga kalau lulusan IPS tidak memiliki masa depan. Jadi untuk apa sekolah tanpa masa depan," ujar Jono.

Bapak hanya tersenyum. "Siapa yang mengajarimu berpikir begitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun