Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Matang Sejak Penciptaan

15 April 2016   09:04 Diperbarui: 15 April 2016   14:33 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si anak perawan kemudian ikut berjongkok dan mengambul lagi buah nangka yang lain. Dengan kesangsian sekaligus rasa penasaran khas perawan muda, ia memeriksa lagi: membelah daging nangka lalu menghadapkannya kepada matahari. Segar dan mengkilap.

Tetiba si perawan melihat kilapan lain yang tidak berasal dari daging nangka. Tapi kilapan yang berasal dari sekitar celana pendek si kakek yang berjongkok.

“Kek, yang itu mengkilap juga. Apakah itu juga matang di pohon?” tanya si perawan lekas-lekas. 

Menyadari pertanyaan yang makin penasaran dan cenderung kedalam, si kakek bergegas membetulkan posisi lipatan celana, menariknya agar terhindar dari hangat cahaya matahari. Kemudian berkata pelan sambil cengengesan.

Hehehe, yang ini sih matangnya sejak penciptaan.”

Sembari dalam hatinya kakek berpesan jika nangka ini laku, segera beli pakaian dalam.

#Gubraaaak

#Tetiba hujan deraaas. Pasarnya Bubaaar.

Sampai kisah ini selesai ditulis, si anak perawan masih penasaran sebenarnya apa sih yang menyembul dan memantul kilau dari jongkok si kakek sehingga sukses menghalau rasa penasarannya terhadap nangka. Adakah yang bisa bantu menjawabnya? 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun