Kalau seperti ini, sebagai orang dewasa, kita sudah munafik.Â
Kita menghakimi sesuatu yang secara diam-diam, di sudut kelam rahasia, kita merayakannya dengan hati berdesir-desir. Kita mendorong ketaatan pada tubuh yang dikekang sementara pada labirin gelap pengalaman rahasia kita, tubuh yang merayakan perburuan kenikmatan dan kesenangan itu menjadi sumber ketersesatannya.
Entahlah. Mari sarapan dulu, yuk. Selamat pagi, Salam!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!