Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bahasa Puitik dan Menulis Optimisme

15 Desember 2015   08:52 Diperbarui: 16 Desember 2015   02:55 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Demikian beberapa usaha menghubungkan pesan optimisme dalam kerja kepenulisan dengan menggunakan bahasa puitik yang sepintas sangat didominasi asumsi-asumsi antropologi-filosofis. Sebagai usaha awal menyusun sebuah petunjuk jalan untuk menulis dalam tahun-tahun mendatang tantangannya adalah sejauh mana saya berkukuh hati menulis dalam orientasi bahasa puitik yang seperti ini atau nanti justru mencari pendasaran lain yang meninggalkan asumsi antropologi-filosofis.

Yang penting juga dicatat sebelum menutup adalah pengertian bahasa puitik dalam usaha merawat optimisme hidup manusia yang serupa ini bisa saja tidak sejalan dengan kabar-kabar resmi pemerintah tentang pertumbuhan, pembangunan, proyek infrastruktur, dan sejenis kabar yang menceritakan keberhasilan versi pemerintah. Bahasa puitik yang seperti ini akan "membela negara" yang melayani kebaikan hidup dan kemanusiaan serta akan menentang keras jika bertindak sebaliknya.

Semoga "uji coba menyusun petunjuk untuk menulis" ini bisa berguna.

Sudah dulu ya, kopi saya sudah dingin.

Salam

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun