Mohon tunggu...
TUTI SOLIHAT 121211105
TUTI SOLIHAT 121211105 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi - Universitas Dian Nusantara

Hobi saya Berbisnis dan Kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jawab Kuis 6 Pengukuran Sektor Publik - Tuti Solihat 121211105 - Mahasiswa Akuntansi - Universitas Dian Nusantara

21 Oktober 2024   01:07 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Sumber : PPT Kel.1 (niken & tuti)

Pengukuran kinerja di sektor publik dan swasta memiliki beberapa perbedaan mendasar yang berkaitan dengan tujuan, metode, dan indikator yang digunakan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:

  • Tujuan Pengukuran
  • Sektor Publik: Tujuan utama adalah untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan anggaran publik serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Fokusnya lebih pada pencapaian hasil (outcome) yang bermanfaat bagi publik
  • Sektor Swasta: Tujuan utamanya adalah untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dalam mencapai keuntungan finansial. Fokusnya lebih pada pencapaian keluaran (output) yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
  • Indikator Kinerja
  • Sektor Publik: Indikator kinerja sering kali mencakup aspek-aspek seperti kualitas pelayanan, kepuasan masyarakat, dan pencapaian tujuan sosial. Contohnya adalah tingkat kepuasan pasien di rumah sakit umum atau tingkat kelulusan di sekolah negeri.
  • Sektor Swasta: Indikator kinerja lebih berfokus pada aspek finansial seperti laba bersih, return on investment (ROI), dan pertumbuhan penjualan. Contohnya adalah peningkatan penjualan produk atau efisiensi operasional.
  • Pendekatan dan Metode
  • Sektor Publik: Pendekatan pengukuran kinerja sering kali melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mempertimbangkan dampak sosial serta politik. Metode yang digunakan bisa lebih kompleks karena harus mencakup berbagai aspek non- finansial.
  • Sektor Swasta: Pendekatan lebih terfokus pada analisis finansial dan operasional yang dapat diukur secara kuantitatif. Metode yang digunakan biasanya lebih sederhana dan langsung, seperti analisis laporan keuangan.
  • Akuntabilitas dan Transparansi
  • Sektor Publik: Tingkat akuntabilitas dan transparansi sangat tinggi karena penggunaan dana publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan pemerintah.
  • Sektor Swasta: Akuntabilitas lebih kepada pemegang saham dan investor, dengan fokus pada pelaporan keuangan yang akurat dan transparan

7. Bagaimana metode pengukuran kinerja?

Terdapat dua pengukuran kinerja yaitu:

- Pengukuran Kinerja Tradisional

Menurut Ikhsan (2005) manajemen tradisional melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan ukuran keuangan yaitu hasil laporan keuangan yang di wujudkan dalam rasio keuangan antara lain likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan rasio lainnya. 

Hal tersebut di perkuat dengan pendapat (Mulyadi, 2001) dalam manajemen tradisional, ukuran kinerja yang biasa di gunakan adalah ukuran keuangan, karena ukuran keuangan mudah dilakukan pengukurannya.

- Pengukuran Kinerja Kontemporer

Terdapat dua konsep pengukuran kinerja dalam pengukuran kinerja kontemporer (Ikhsan, 2005) yaitu:

  • Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah ekonomis yang di ciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah prusahaan. 

Pendekatan EVA adalah pendekatan arus kas, sehingga perlu dilakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, guna menghilangkan distorsi akuntansi dan distorsi keuangan (Ikhsan 2005).

  • Balanced Score Card (BSC)

Balanced Score Card, mempunyai arti bahwa hasil kinerja manajemen diukur secara berimbang antara aspek keuangan dan aspek non keuangan (Ikhsan, 2005) yang membedakan Balanced Score Card dengan pengukuran tradisional adalah adanya keseimbangan antara ukuran kinerja yang digunakan, yang meliputi keseimbangan antara indikator keuangan dan non keuangan, keseimbangan antara unsur internal dan eksternal organisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun