Ayahnya tiba-tiba datang dan berkata, "Nisa, mana orang yang membuatmu senyum-senyum sendiri saat main WA?"
Anisa terdiam. Ia kebingungan.
Lalu, tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari HP ayahnya. Anisa mencoba menelepon nomor Kak Budi lagi, dan kali ini, deringan HP Kak Budi berasal dari kantong ayahnya.
"Loh, jadi... Kak Budi itu Ayah?" tanya Anisa dengan mata membelalak.
"Hehehe... Ayah hanya ingin memastikan kamu tetap semangat belajar. Dan lihatlah, kamu berhasil," jawab ayahnya sambil tersenyum bangga.
Anisa tak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa tersenyum, merasa bersyukur memiliki ayah yang begitu peduli padanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H