Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN : "Misteri WA dari Kak Budi"

23 Januari 2025   17:12 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaf, apa ini dengan Anisa?"

Pesan singkat itu tiba-tiba masuk ke WhatsApp Anisa.

"Ya, betul. Saya sendiri. Maaf, ini dengan siapa ya?" balas Anisa penasaran.

"Apakah ini Anisa yang duduk di kelas 9 di SMP X dan tinggal di perumahan Griya Mulya Abadi?"

Pertanyaan itu membuat Anisa terkejut. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak mencantumkan nama pengirim bisa tahu identitasnya dengan sangat detail? Hatinya gelisah, bertanya-tanya siapa sosok di balik pesan misterius itu.

Sebagai anak berusia 15 tahun, Anisa tidak biasa menghadapi situasi semacam ini. Meski begitu, ia mencoba tetap tenang. Dengan latar belakang keluarga terpandang---ayahnya seorang peneliti di perusahaan ternama dan ibunya seorang PNS---Anisa selalu diajarkan untuk sopan dan hati-hati. Setelah berpikir sejenak, ia pun memberanikan diri membalas pesan itu.

"Ya, benar. Maaf, dengan siapa ini ya? Kok tahu nama dan alamat rumah saya? Ada yang bisa saya bantu?"

Balasan pun segera muncul.

"Oh ya, kalau ingin tahu siapa saya, Dik Anisa salat Asar dulu dan mandi dulu, nanti saya beritahu."

Anisa makin bingung. Siapa orang ini, dan kenapa tiba-tiba menyuruhnya salat dan mandi? Rasa penasaran memuncak, membuatnya mencoba menelepon nomor itu tiga kali. Namun, tak satu pun panggilannya diangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun