Mohon tunggu...
Nisa Nurazizah
Nisa Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

sedang belajar menulis✨

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia

31 Mei 2020   19:34 Diperbarui: 7 April 2021   16:26 5309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resensi novel pesantren impian karya Asma Nadia (Sumber : Gulfer ERGIN via unsplash.com)

Selain itu, agak aneh rasanya ketika paklik Rini dan anak buah dari raja bandar narkoba berhasil sampai ke pulau Lhok Jeumpa. Padahal, di awal telah disebutkan bahwa pulau ini terpelosok dan tidak banyak orang yang tau atau sadar tentang adanya pulau tersebut.

Dalam novel, ending-nya tidak dijelaskan dengan detail. Seperti, saat Inong yang harus cepat pulang dari pesantren karena nasib anak- anak jalanan yang menunggunya, namun tiba- tiba Inong melupakannya begitu saja, padahal sebelumnya ia tergesa- gesa untuk meminta izin kepada pihak pesantren agar bisa pulang lebih awal. 

Ditambah lagi, Umar yang melamar dan menikahi Inong. Tidak ada lagi kelanjutan mengenai bagaimana nasib anak- anak jalanan yang diasuh Inong. Selain itu, tidak diceritakan bagaimana kelanjutan kisah cinta Rini dan Bagus, serta kelanjutan kisah hidup para remaja putri setelah keluar dari pesantren.

Kesimpulan dan Pesan Moral

Novel ini memberikan gambaran tentang kerasnya kehidupan yang dialami ke 15 remaja putri. Di sini dapat kita pahami bahwa penting untuk memadukan aspek moral dan sosial dalam hidup, serta diiringi dengan aturan dan norma yang ada di masyarakat. Dari cerita tersebut, menyadarkan pembaca tentang pentingnya bersyukur dalam hidup.

Mengejar duniawi (harta) tanpa memperhatikan nilai agama merupakan hal yang sia- sia. Seperti dalam novel diceritakan bahwa Umar yang sejak kecil hidup serba kekurangan, ia pun gila akan harta dan melakukan segala cara untuk merubah kehidupan keluarganya. Bahkan ia tidak lagi memedulikan bahwa barang haram lah yang ia gunakan dalam bisnisnya. 

Karena perbuatannya, Allah menegurnya dengan kejadian rumah hasil usahanya terbakar bersama keluarganya. Setiap perbuatan buruk yang kita lakukan, pasti akan disegerakan balasannya oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat. 

Harta/ kekayaan duniawi tidak akan membuat pemilikinya bahagia secara utuh, lahir dan batin. Harta tidak akan pernah membuat pemiliknya puas, ia akan terus merasa kurang dan ingin mendapatkan lebih dari apa yang dipunya sekarang.

Seburuk apapun masa lalu kita, apabila kita berniat memohon ampun kepada-Nya, Tuhan selalu membuka pintu taubat bagi umatnya. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat dan berubah menjadi maunisa yang lebih baik.

Jika hidayah belum datang pada kita, maka kita yang harus mulai menjemput hidayah itu. Bahkan apabila harus sedikit memaksakan diri untuk beribadah atau mulai mengerjakan kebaikan, maka lakukanlah hingga menjadi terbiasa. 

Janganlah mudah menyerah terhadap keadaan, hadapilah cobaan hidup dengan bersabar dan pasrahkan kepada Allah. Percayalah bahwa cobaan yang diberikan adalah bentuk bukti sayangnya Allah kepada kita. Allah ingin menunjukan bahwa ternyata kita lebih kuat dari apa yang kita kira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun