Sekelompok  anak kecil
Bersorak dan berteriak riuh rendah
Memanggil kawanan  burung  terbang
Melintas bagai menjaring awan
Waktu berlalu
Bersama matari yang pancarkan kehangatan pagi
Sampai akhirnya
Lihatlah dinda
Hijau menghijau di ujung sana
Itulah lumbung tujuan kita
Lumbung penyimpan sejuta pakan.
Burung betina tersenyum bahagia sambil melirik kekasihnya
Mereka berdua terbang di barisan belakang
Hari semakin siang
Namun
Tiba-tiba dari  segala arah
Mendung hitam datang bergelombang
Menyelimuti langit benderang
Matari pun bersedih
Terhalang awan
Termangu
Terdiam
Dan sejenak kemudian
Hujan turun sangat deras deras deras
Bagai  air terjun tercurahkan
Diiringi genderang petir berkilatan
Juga angin kencang menerjang  tanpa lawan
Randu alas  meliuk keras  tahan tekanan
Oooo
Badaikah ini yang datang
Dahsyat  memporakporandakan
Segenap tanaman tinggi menjulang
Randu  alas si perkasa di ujung hutan
Jatuh terkulai menindih rerumputan
Ooooo
Bagaimana dengan sekawanan burung putih yang sedang  bernyanyi riang
Menuju lembah lumbung makanan
Mereka jatuh berhamburan
Di tanah
Di rerumputan
Di dahan pohon rindang
Meski tidak semuanya  menjadi korban
Namun ada beberapa yang terkulai
Lemas  tanpa daya
Sepasang  burung  putih
Yang meninggalkan bayi belum  tersapih
Saling berpelukan
Burung betina patah sayapnya
Terhempas di bebatuan
Wajahnya memucat  paruhnya patah
Darah segar membasahi lehernya
Si jantan hanya sedikit lecet
Si betina erat dalam pelukan
Serasa ngilu dan sakit seluruh badan
Air mata  menetes membasahi paruh memerah darah