Mohon tunggu...
Wurry Parluten
Wurry Parluten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Professor Kodok

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

List of Evil Entities

14 Juni 2023   07:01 Diperbarui: 14 Juni 2023   14:44 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Dwi Yulius Kaisal

-----
Beberapa bulan ke depan, direncanakan akan tayang film "The Nun 2" untuk melengkapi seri dari #ConjuringFictionalUniverse. Seri ini menjadi minat saya lantaran ada scene di film "The Nun" (2018) yang menunjukkan bahwa hantu bisa takut dengan  "Valac", yang masuk ke dalam kategori "Demon". 

Tadinya (selama menjadi penulis skenario) saya kurang begitu mendalami perihal seperti ini, entah kenapa, bisa jadi karena waktu menulis terlalu mepet, atau sebenarnya saya belum menemukan ketertarikan untuk menelaah lebih dalam. 

Tapi sekarang saya mulai perlahan-lahan paham, bahwa sejatinya, sebagai makhluk yang beragama, kita sangat dekat dengan hal-hal berbau film horor. Sebab proses "Adam and Eve" memakan "forbidden fruit" sudah memiliki unsur yang ada di film horor, yaitu "evil".

Dalam bahasa Inggris, "EVIL" adalah kata sifat yang berada dalam pembahasan "good and evil". Jika good adalah baik, maka evil adalah "jahat". KBBI mendefinisikan bahwa JAHAT adalah:

1. Sangat jelek,
2. Buruk;
3. Sangat tidak baik (tentang kelakuan, tabiat, perbuatan).

Pada halaman website "sinonim lektur" ada sekitar 242 kata yang memiliki persamaan dengan "jahat". Ini menjelaskan bahwa percabangan dari kata "evil" ini bisa banyak, bergantung dari sifat-sifat jahat yang ada di populasi manusia di dunia. 

Jika kita bandingkan dengan persamaan kata (sinonim) dari kata "evil" versi macmillan dictionary tidak banyak, tapi cukup mengena untuk memahami taksonomi ini.


Ada beberapa halaman web lain yang berkaitan dengan sinonim (tesaurus) dari kata "evil", jumlahnya juga ratusan. Untuk lebih jelas bisa searching di mesin pencari.

"Good and Evil" adalah asal mula dari #TaxonomyOfSpiritualEntities. "Evil" sendiri merupakan awal guna menelusuri lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan #ListOfEvilEntities. "Evil" jika ditambahkan huruf "D" di depannya maka akan berubah kata menjadi "Devil". DEVIL inilah yang menjadi perwujudan dari sifat Evil. 

Evil = Kata sifat,
Devil = Kata Benda.

Adam dan Hawa adalah manusia pertama di muka bumi, Adam ialah lelaki pertama, sedangkan Hawa itu perempuan pertama. Versi Islam, Adam ini konon diciptakan dari material bumi yang dihidupkan (dihembuskan ruh) oleh God atau Tuhan (di Islam diberi nama Allah).

Material bumi yang dimaksud adalah lumpur (mud) atau tanah liat (clay), versi Sunni. Adam hidup di surga, di sana juga ada "Shaitan" yang membisikkan Adam perihal "Tree of Life" atau "Pohon Keabadian". 

Yang menarik dari versi Islam jika dibandingkan dengan Kristen-Yahudi, Islam tidak mengenal "Tree of the Knowledge of Good and Evil". Padahal kata "knowledge" ini menarik, jika dibandingkan dengan "Immortality".

Islam = Tree of Life = Tree of Immortality = ajaratu l-uld,

Kristen & Yahudi = Tree of the Knowledge of Good and Evil.

Bukan benar-salah, memahami penafsiran mitologi terkait "Immortality" dan "Knowledge" ini menarik. Apakah dengan menggunakan knowledge kita bisa mencapai immortality? Apakah kedua kata ini terpisah secara penafsiran? Atau malah sebenarnya sama? Jika dicermati dengan topik akhir-akhir ini, maka kata "immortality" menjadi penting sebab dekat dengan "sustainable". 

Berbeda dengan "knowledge" yang hanya pada tahap membedakan antara "good" dan "evil" saja. Tapi kalau dipikir-pikir, tanpa "knowledge" kita juga nggak bisa sampai pada tahap membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hmmm... Entahlah. Yang jelas, Shaitan membujuk Adam untuk menikmati buah terlarang sehingga dia dan Hawa diturunkan Allah ke bumi. Yang tadinya hidup enak-enak di surga, sekarang berpindah ke bumi. Menurut mitologi, lho.

Siapa yang menyebabkan Adam dan Hawa turun ke bumi? Ada beberapa istilah, tapi menurut saya secara garis besar sama, antara lain:
1. Lucifer,
2. Iblis,
3. Yetzer Hara,
4. Devil,
5. Satan,
6. Shaitan.
#cmiiw

6 makhluk inilah yang menyebabkan manusia turun ke bumi, sehingga menjadi seperti sekarang, jika dilihat dari versi agama Samawi. Tapi jika mau disederhanakan, maka diksi yang bisa menyatukan 3 agama langit ini adalah... SATAN, bukan shaitan yang identik dengan Islam.

Yang bikin saya tidak habis pikir hingga sekarang adalah, kok bisa 6 entitas spiritual di atas masuk kategori "evil"? Jika immortality dan knowledge bersifat "evil", maka buat apa kita menempuh pendidikan sedemikian rupa pakai standar kurikulum ini-itu? Untuk apa ada sekolah, kampus, dsb? Apa maksud dari ini semua kira-kira? Tapi, ya sudahlah. Toh saya bukan sedang membahas dunia pendidikan, tapi lebih ke film horor. Dimana 6 entitas di atas berfungsi sebagai antagonis di film-film horor kebanyakan.

Ada pertanyaan, mengapa mereka harus masuk ke dalam kategori antagonis? Ya, sudah dari sananya bahwa:

Protagonis = Good,
Antagonis = Evil.

Bagaimana jika tokoh utama yang mau kita bela adalah seorang penjahat?

Protagonis = Penjahat yang menuntut keadilan,
Antagonis = Orang baik yang sebenarnya jahat.

Ya, diputar-putar saja definisi ini. Sepanjang ceritanya seputar protagonis dan antagonis, berarti nggak jauh-jauh dari "good and evil". Hanya saja protagonis memberi kesempatan kepada manusia jahat untuk menjadi tokoh utama. 

Tujuannya sih simpel, agar kita penonton bisa melihat dari sudut pandang lain. Sebab kalo di agama kan yang menentukan baik dan jahat itu hanya Tuhan, kalo film hanya media yang diperuntukkan untuk manusia, baik dan jahat jadi bahan pembahasan opini publik.

Dokpri: Dwi Yulius Kaisal
Dokpri: Dwi Yulius Kaisal

Di bawah dari Devil dkk, ada yang namanya "Demon". Dari 6 definisi makhluk di atas yang ada di wikipedia, yang paling dekat dengan DEMON adalah SHAITAN, versi Islam. Buat saya pribadi, ini seperti kajian tersendiri dimana:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shaitan

Shaitan = Satan,
Shaitan = Demon.

Menurut saya, Demon ini sudah berada di bumi, bukan lagi di surga. Maka jadi tanda tanya juga, kenapa Islam mengklasifikasikan bahwa Shaitan adalah Demon? Apa ini berarti bahwa di momen Adam dan Hawa turun ke bumi, Shaitan nimbrung buat ikutan turun ke bumi? Atau malah ini yang jadi pembeda Islam, meskipun untuk kata "Satan", Islam sejalan dengan Kristen dan Yahudi. Wikipedia  membedakan antara "Satan" dan "Shaitan". Jika di kata "Satan", Kristen-Islam-Yahudi bertemu, tapi untuk kata "Shaitan" malah mengarah ke "Demon". Shaitan adalah kosakata milik Islam.

Demon inilah yang salah satunya adalah "Valac", tokoh antagonis yang ada di "Conjuring Fictional Universe". Valac digambarkan memakai pakaian biarawati, namun rupanya sangat menyeramkan. Dari sini bisa disimpulkan bahwa ada unsur duniawi dari perwujudan Demon, dengan kata lain, Demon bahkan bisa menyerupai manusia. Tapi...

[14/6 00.42] Pengajar DIKTI: Di film Hollywood, Lucifer berkarakter sangat jahat, yg tindakannya sangat menghancurkan, atau dunia langsung kiamat.

[14/6 00.44] Wurry Agus Parluten: Ini di film "Constantine" (2005). Kok nggak serem, ya? Kalah serem sama Valac di film "The Nun" (2018)?

Dalam imajinasi saya, makin tinggi taksonominya, kian buruk penampakan visual dari si entitas. Misal, harusnya Iblis lebih mengerikan penampakan visual-nya ketimbang Demon. Tapi di film Constantine (2005), Lucifer yang sepadan dengan Iblis nggak keliatan serem, malah lebih terlihat seperti manusia biasa. Hmmm... Barangkali ini ada kaitan dengan genre.

Constantine is a 2005 American superhero horror film.

The Nun is a 2018 American gothic supernatural horror film.

Baru di bawah "Demon", ada yang namanya "Ghost". Inilah hal yang menjawab pertanyaan saya terkait, kenapa suster di biara pada film "The Nun" takut sama Valac? Karena mereka adalah hantu (ghost). GHOST ini ada juga yang digambarkan baik, mulai dari cerita "Si Manis Jembatan Ancol" sampai model-model "Casper". Bahkan di film "Ghost" yang ada Demi Moore, hantunya malah orang yang paling dia cintai.

Rasanya, Ghost yang baik adalah hantu yang bahagia dan menerima posisinya sebagai hantu. Ghost yang jahat ini sepertinya tidak bahagia, sehingga diselimuti oleh "sifat evil" sehingga terkontaminasi oleh "Demon" atau bahkan "Satan dkk". Contohnya: Cerita hantu yang balas dendam, atau hantu yang marah, atau hantu yang mencelakakan manusia, dsb. 

Apakah manusia bisa kerasukan hantu? Ini saya belum paham betul. Tapi kalo manusia kerasukan Ghost yang terkontaminasi "demon" atau "satan dkk" atau "evil", menurut saya, IYA. 

Saya rasa pembahasannya segini dulu, lain waktu disambung lagi. Hal menarik dari kajian taksonomi sejauh ini, ternyata segala hal berbau supranatural yang merugikan kita manusia terjadi karena entitas spiritual itu tidak bahagia. Maka menurut saya, bersyukur dan BERBAHAGIALAH! Agar nanti ketika kita meninggal dalam keadaan bahagia. Jika bahagia, spirit kita tidak merugikan manusia yang kita tinggalkan. 

#cmiiw

(Gelumbang, South Sumatra, Indonesia)

-----

#ConjuringFictionalUniverse
#ListOfEvilEntities
#LoloDiHollywood


Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun