[14/6 00.44] Wurry Agus Parluten: Ini di film "Constantine" (2005). Kok nggak serem, ya? Kalah serem sama Valac di film "The Nun" (2018)?
Dalam imajinasi saya, makin tinggi taksonominya, kian buruk penampakan visual dari si entitas. Misal, harusnya Iblis lebih mengerikan penampakan visual-nya ketimbang Demon. Tapi di film Constantine (2005), Lucifer yang sepadan dengan Iblis nggak keliatan serem, malah lebih terlihat seperti manusia biasa. Hmmm... Barangkali ini ada kaitan dengan genre.
Constantine is a 2005 American superhero horror film.
The Nun is a 2018 American gothic supernatural horror film.
Baru di bawah "Demon", ada yang namanya "Ghost". Inilah hal yang menjawab pertanyaan saya terkait, kenapa suster di biara pada film "The Nun" takut sama Valac? Karena mereka adalah hantu (ghost). GHOST ini ada juga yang digambarkan baik, mulai dari cerita "Si Manis Jembatan Ancol" sampai model-model "Casper". Bahkan di film "Ghost" yang ada Demi Moore, hantunya malah orang yang paling dia cintai.
Rasanya, Ghost yang baik adalah hantu yang bahagia dan menerima posisinya sebagai hantu. Ghost yang jahat ini sepertinya tidak bahagia, sehingga diselimuti oleh "sifat evil" sehingga terkontaminasi oleh "Demon" atau bahkan "Satan dkk". Contohnya: Cerita hantu yang balas dendam, atau hantu yang marah, atau hantu yang mencelakakan manusia, dsb.Â
Apakah manusia bisa kerasukan hantu? Ini saya belum paham betul. Tapi kalo manusia kerasukan Ghost yang terkontaminasi "demon" atau "satan dkk" atau "evil", menurut saya, IYA.Â
Saya rasa pembahasannya segini dulu, lain waktu disambung lagi. Hal menarik dari kajian taksonomi sejauh ini, ternyata segala hal berbau supranatural yang merugikan kita manusia terjadi karena entitas spiritual itu tidak bahagia. Maka menurut saya, bersyukur dan BERBAHAGIALAH! Agar nanti ketika kita meninggal dalam keadaan bahagia. Jika bahagia, spirit kita tidak merugikan manusia yang kita tinggalkan.Â
#cmiiw
(Gelumbang, South Sumatra, Indonesia)
-----